Penjabaran

Tentang Timing Belt

Halo, selamat datang di Bony3D!

Sebuah Printer 3D berfungsi untuk mencetak objek 3D sesuai dengan desain yang telah kita tentukan. Ketika proses itu sedang berjalan, ada sebuah komponen yang dikenal dengan nama Motor Stepper.

Motor Stepper adalah sebuah bagian dari mesin printer 3D yang memiliki mesin penggerak didalamnya, dan berfungsi untuk menggerakkan Printer Head melalui sumbu X (ke kanan dan ke kiri) dan sumbu Z (ke atas dan ke bawah), dan menjalankan Bed untuk bergerak di sumbu Y (ke depan dan ke belakang).

Gambar 1. Timing Belt

Bentuk dari Motor Stepper sendiri tak ubahnya sama seperti dynamo, untuk itu, agar dapat menjalankan berbagai komponen lain, perlu menggunakan sebuah karet Panjang yang berungsi mirip rantai, dalam dunia 3D Printing, itu disebut dengan nama Timing Belt.

Timing Belt adalah sebuah komponen dalam sistem pergerakan Printer 3D yang berbentuk seperti karet bergerigi dan berfungsi sebagai penyalur gerakan dari gir motor pada motor stepper.

Letak Timing Belt sendiri bersebelahan, atau bahkan bisa disebut menempel pada Motor Stepper. Karena memiliki kegunaan layaknya rantai, Timing Belt ini biasanya diletakkan diantara dua Motor Stepper.

Motor Stepper sendiri bergerak secara elektris, itu artinya pergerakannya dipengaruhi oleh tenaga listrik yang mengaliri Printer 3D. kita hanya tinggal memasang dua buah Motor Stepper, karena arah geraknya sama, maka dengan itulah kita bisa memasang Timing Belt.

Gambar 2. Timing Belt pada Printer 3D

Timing Belt yang bergerak seperti rantai ini ditaruh di sumbu gerak X alias di jalur ke kiri dan ke kanan sebagai tempat dipasangnya Printer Head, dan jalur ke depan dan ke belakang sebagai tempat dipasangnya Bed. Mengapa tidak sekalian dipasang di jalur Z alias di jalur ke atas dan ke bawah? Karena penggunaan material karet dirasa kurang kuat untuk menopang berbagai macam komponen di frame Printer 3D agar bisa bergerak ke atas dan kebawah.

Solusinya untuk permasalahan itu yaitu dengan menggunakan komponen lain, dan itu disebut dengan Lead Screw.

Ya, jadi itulah Timing Belt, komponen seperti Printer Head dan Bed ini dipasang melalui benda ini lho, jadi bisa ikut bergerak sesuai arah gerak Motor Steppernya!


Gambar 1. Sumber: https://www.amazon.com/2GT-Timing-Belt-Closed-Loop/dp/B07GX9Q5SG

Gambar 2. Sumber: https://indonesian.alibaba.com/product-detail/2gt-GT2-timing-belt-open-width-60672570953.html

Pentingnya Bearing di Printer 3D

Halo, selamat datang di Bony3D!

Sebuah Printer 3D berfungsi untuk mencetak objek 3D sesuai dengan desain yang telah kita tentukan. Ketika proses itu sedang berjalan, ada sebuah komponen yang dikenal dengan nama Motor Stepper.

Motor Stepper adalah sebuah bagian dari mesin printer 3D yang memiliki mesin penggerak didalamnya, dan berfungsi untuk menggerakkan Printer Head melalui sumbu X (ke kanan dan ke kiri) dan sumbu Z (ke atas dan ke bawah), dan menjalankan Bed untuk bergerak di sumbu Y (ke depan dan ke belakang).

Gambar 1. Bearing

Sebenarnya, Motor Stepper tidaklah bisa menggerakkan komponen di Printer 3D secara mandiri, alias membutuhkan bantuan komponen lain.

Untuk menggerakkan Printer Head ke kanan dan ke kiri, serta Bed ke depan dan ke belakang, bisa dengan memasang Timing Belt diantara 2 gir Motor Stepper karena pergerakannya mudah. Sedangkan Menggerakkan Printer Head keatas dan kebawah, karena harus menyangga bagian braket yang terpasang di frame, lebih baik menggunakan Lead Screw karena lebih tahan beban.

Saat Printer 3D sedang menjalankan proses percetakan, tentu akan ada komponen yang saling bergerak, bila dipikir secara mentah, pergerakan antar komponen itu bisa berbahaya, terutama yang digerakkan oleh Motor Stepper, kenapa? Karena bila bergesakan dapat mengurangi fungsi, juga dapat membuatnya menjadi rusak.

Untuk itulah, disetiap bagian Printer 3D yang bergerak, pasti dipasangi Bearing!

Bearing, atau mungkin lebih dikenal dengan nama Leker, adalah sebuah komponen yang terbuat dari logam, atau material sejenisnya yang berfungsi untuk menjaga gesekan antar komponen yang bergerak, sehingga dapat melakukan pekerjaannya dengan jauh lebih maksimal.

Sebenarnya tak ada yang berbeda antara penggunaan Bearing pada mesin otomotif dengan mesin Printer 3D, penggunaan, perawatan dan cara kerjanya sama.

Bearing pada Printer 3D dapat kita temukan pada braket Frame yang bisa bergerak naik dan turun, pada bagian dalam Printer Head, dan masih banyak lagi.

Gambar 2. Bearing di dalam Braket

Dengan adanya Bearing ini membuat kerja antar komponen menjadi lebih maksimal karena tidak perlu berurusan dengan gesekan, cara merawatnya pun mudah, kita hanya perlu memberi grease, atau pelumas secara rutin bilamana dirasa sudah waktunya.

Praktis sekali ya!


Gambar 1. Sumber: https://anugerahjayabearing.com/deep-groove-ball-bearings-spesifikasi.html

Gambar 2. Sumber: https://www.newwayairbearings.com/news/blog/8675/air-bearings-3d-printing/

Keranjang Belanja