Halo, selamat datang di Bony3D!
Bed pada Printer 3D berfungsi sebagai tempat diletakkannya plastik Filament untuk membentuk suatu objek 3D, berbentuk seperti lempengan logam yang diletakkan ditengah mesin Printer 3D.
Bagi teman – teman yang pernah mencetak objek 3D, atau sekedar tahu saja bagaimana proses percetakannya, pasti paham ya bahwa Bed ini menjadi salah satu dari sekian part printer 3D yang memegang peranan penting dalam percetakan objek 3D.
Bagaimana bisa begitu? mari kita cari tahu terlebih dahulu bagaimana cara kerja Bed Printer 3D!
Bed bukanlah tipe part dari mesin Printer 3D yang bekerja untuk keperluan produksi, kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap dari proses produksi agar percetakan bisa berjalan secara maksimal.
Sebagai sebuah platform, atau hanya sebagai tempat dicetaknya objek 3D, Bed memang tidak bekerja terlalu berat, diawal setelah mesin dinyalakan dan proses percetakan diaktifkan, Bed akan menyalurkan panas pada suhu tertentu kepada seluruh permukannya, fungsinya adalah agar Filament plastik bisa menempel secara sempurna, sehingga bisa tercipta layer demi layer, dari paling bawah sampai paling atas.
Ketika dikeluarkan dari Nozzle, Filament yang memang sebagian besar terbuat dari plastik, haruslah fleksibel agar bisa dicetak dan diarahkan, cara untuk memfleksibelkan Filament dari yang awalnya berbentuk padat dan kaku yaitu dengan cara memanaskannya pada suhu tertentu, agar bisa terlihat seperti meleleh dan cair.
Filament cair yang panas, sebenarnya bisa menempel pada platform apapun, namun hasilnya cenderung tidak maksimal, entah jadi terlalu lembek, atau malah terlalu kaku, jika diteruskan untuk membentuk layer demi layer, maka akan merusak proses produksi kedepannya.
Senangnya, kita bisa mengatur konfigurasi suhu dari Bed lho, karena tentu setiap percetakan yang menggunakan teknik dan bahan baku Filament yang berbeda, juga pasti membutuhkan suhu yang berbeda – beda, setiap printer pasti mempunyai batasan maksimum suhu dari Bed, maka diantara sampai suhu maksimalnya itu, kita bisa bebas mengatur suhunya sesuai dengan berapa yang dibutuhkan proses percetakannya.
disitulah Bed hadir, cara kerjanya memang terlihat sederhana, hanya menyalurkan panas agar filament bisa menempel, namun tanpa itu semua, sulit didapatkan objek 3D yang memiliki kualitas baik dan apik.
Gambar 1. Sumber: https://fortune.com/2015/12/08/apple-3d-printing/
Gambar 2. Sumber: https://www.instructables.com/Upgrade-3D-Printer-Heated-Bed-to-110V/
Gambar 3. Sumber: https://pick3dprinter.com/best-3d-printer-bed-surface/