Tips Merawat Printer 3D

Halo, selamat datang di Bony3D!

Ada berbagai macam alasan mengapa kita membeli Printer 3D, pertama, mungkin karena ingin kelihatan up to date karena bisa memiliki sebuah teknologi yang belum banyak dimiliki orang. Kedua, karena ingin menunjang hobi, dari Printer 3D kita bisa mencetak berbagai objek 3D seperti Gunpla, Miniatur, Diecast dan lain lain. Ketiga, sebagai alat yang membantu kita mencari uang, dari poin sebelumnya, kita bisa menjual objek 3d itu atau membuka jasa cetak melalui Printer 3D, dan masih banyak lagi alasannya.

Gambar 1. Alat Perawatan Printer 3D

Harga dari Printer 3D memang tidak bisa dikatan murah, harga terendahnya mungkin diatas 500 ribuan. Untuk itu sudah sewajarnya untuk menjaga Printer 3D bila kita memilikinya, agar awet dan bisa dugunakan dalam jangka waktu yang lama, serta agar hasil cetaknya juga maksimal.

Berikut adalah cara merawat Printer 3D menurut Bony3D!

1. Membersihkan Nozzle Secara Berkala

Nozzle yang merupakan saluran untuk mengeluarkan material Filament kerap kali mengalami kemacetan karena tersumbat oleh lelehan material, oleh karena itu komponen ini harus selalu dibersihkan secara berkala agar tak cepat rusak. Pertama-tama panaskan nozzle hingga mencapai suhu 150oC sebelum melepasnya dari extruder. Lalu gunakan bor kecil khusus untuk membersihkan nozzle dari kotoran yang menyumbat.

2. Membersihkan Heatbed Setelah Mencetak

Gambar 2. Membersihkan Bed

Sudah sewajarnya bila setelah kita mencetak objek 3D menggunakan filament, apalagi jenis ABS untuk selalu membersihkan permukaan Bed. Hal tersebut karena filamen itu sangat kuat menempel pada Bed sehingga ketika objek cetakan diangkat pun masih terdapat sisa-sisa filamen yang tertinggal.

Caranya pembersihannya mudah, mulai dengan memanaskan heatbed di suhu 35-40 oC. Lalu semprotkan cairan pembersih kaca pada permukaan Bed dan tunggu beberapa saat, setelah itu kelupas sisa-sisa filamen memakai pisau kecil atau spatula.

3. Membersihkan Extruder Pasca Pencetakan

Pasca pencetakan ketika objek yang sudah jadi telah dilepas dari bed, biasanya masih terdapat kotoran yang melekat pada komponen Extruder Hot End. Kotoran tersebut berasal dari Filament yang terkabonisasi dan bekas cetakan.

Perawatan Extruder dilakukan dengan membersihkannya langsung setiap kali habis mencetak. Caranya dengan memanaskan extruder hingga mencapai suhu sekitar 120-150 oC lalu lepas extruder dari mesin printer, selanjutnya bersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel mengggunakan pinset.

4. Rutin Memperbarui Firmware

Firmware 3D Printer harus rutin diperbarui agar dapat menghasilkan cetakan yang semakin bagus dan dengan model terbaru. Update firmware ini biasanya otomatis terpasang dari pabrik yang mengembangkan printer Anda. Langkah untuk memperbaruinya yaitu dengan menjelajahi situs resmi produsen printer Anda dan mencari pembaruan terkini lalu klik update, Namun biasanya jika perangkat sedang tersambung ke WiFi, firmware akan otomatis terinstall sendiri dari cloud.

5. Gunakan Jenis Filamen yang Sesuai

Setiap jenis printer kebanyakan hanya mampu mencetak dengan filamen tertentu. Misal printer bertipe FDM hanya khusus untuk mencetak material plastik dan akan rusak jika digunakan mencetak material berjenis kayu atau logam. Meskipun sudah menggunakan jenis yang sesuai, Anda juga harus selektif memilih Filament yang kualitasnya bagus. Ikuti petunjuk dari pabrik tentang jenis filamen apa yang direkomendasikan untuk printer anda, tentu ini dilakukan agar hasil akhirnya sesuai dengan apa yang anda inginkan.


Gambar 1. Sumber: https://www.ubuy.co.id/en/product/1RIMMSI-aokin-13-pcs-3d-printer-nozzle-cleaning-kit-10-pcs-0-4mm-needles-cleaner-and-2-pcs-tweezers-cleaner-

Gambar 2. Sumber: https://hobbyhoarder.net/how-to-clean-glue/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja