Halo, selamat datang di Bony3D!
Modul LDR adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pendeteksi cahaya yang akurat. Modul ini banyak digunakan dalam aplikasi rumah tangga maupun area umum seperti alarm, lampu tidur, penerang jalan umum, dan berbagai alat elektronik yang membutuhkan spesifikasi cahaya untuk on dan off-nya. Dengan semua manfaatnya, bagaimana cara kita memprogram modul ini agar bisa bekerja semestinya? Artikel ini akan membahas tuntas tentang bagaimana sih cara memprogram modul LDR. Yuk kita mulai!
Perhatikan kode pemrograman berikut:
void setup()
{
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
unsigned int AnalogValue;
AnalogValue = analogRead(A0);
Serial.println(AnalogValue);
}
Masukkan kode pemrograman diatas kedalam software arduino IDE dan lihat hasilnya pada menu serial monitor. Serial monitor akan menunjukkan hasil angka yang didapat dari perubahan masukan cahaya ke modul sensor LDR. Nilai di serial monitor akan semakin besar jika cahaya terdeteksi redup dan sebaliknya nilai akan menurun seiring cahaya meningkat. Perhatikan gambar dibawah:

Komponen yang biasa digunakan untuk proyek ini, diantaranya:
1. Board arduino, bisa menggunakan berbagai jenis board-nya seperti arduino uno, arduino mega, arduino nano, arduino mikro, dan lain sebagainya. Fungsi dari board ini adalah untuk menyimpan kode pemrograman yang dibuat dari software arduino IDE dan diaplikasikan pada komponen yang terhubung dengan pin board arduino.
2. LED atau light emiting diode yaitu komponen yang mampu mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Fungsi LED dari proyek ini sebagai penentu atau indikator berjalan atau tidaknya program. Tanpa LED, seorang programmer akan kesulitan menentukan terang redupnya cahaya berdasarkan nilai resistansi sensor LDR.
3. Resistor ialah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pengontrol arus listrik dengan cara memberi hambatan pada arus yang dilewatinya sehingga beban berada pada ambang batas normal. Tanpa menggunakan resistor, beban akan aktif dengan deteksi cahaya terang yang mengakibatkan kerusakan sementara sampai permanen yaitu terbakar. Penggunaan resistor harus disesuaikan dengan kebutuhan, karena semakin besar nilai resistansi, semakin besar hambatan yang diberikan dan semakin kecil nilai resistansi, semakin kecil juga hambatan yang disalurkan.
4. Breadboard yaitu komponen yang digunakan untuk menghubungkan semua komponen elektronika yang akan disambungkan ke board arduino. Breadboard memiliki 3 bagian, bagian atas dan bawah untuk sisi positif dan negatif yang lubangnya saling terhubung secara horizontal. Bagian tengah berisikan lubang-lubang yang terhubung secara vertikal digunakan untuk menghubungkan komponen elektronika.
5. Kabel jumper ialah kabel dengan memiliki 3 spesifikasi. Male to male, male to female, dan female to female. Setiap jenisnya digunakan untuk kondisi yang berbeda sesuai kebutuhan.
Setelah mengetahui komponen yang diperlukan serta contoh kode diatas, yuk perhatikan skema penghubungan board arduino dengan modul LDR!

Selain kode pemrograman diatas yang berfungsi untuk mengetahui nilai resistansi modul LDR, ada juga kode pemrograman yang berfungsi untuk hanya mengetahui apakah hasil dari identifikasi cahaya modul LDR bernilai 0 atau 1? 0 berarti redup dan 1 berarti terang. Perhatikan kode berikut:
// Declare your LDR sensor out pin connected Arduino pin “D3”
int LDRSensor = 2;
void setup()
{
//Initialize Sensor (pin3) as an INPUT.
pinMode (LDRSensor, INPUT);
//Define baud rate for serial communication
Serial.begin (9600);
}
void loop()
{
//Read Digital output value from sensor using digitalRead()function
int Sensordata = digitalRead (LDRSensor);
//Print the sensor value on your serial monitor window
Serial.print("Sensor value:");
Serial.println(Sensordata);
//Delay for 1 second to get clear output on the serial monitor
delay(1000);
}
Hasil dari kode pemrograman diatas, jika dilihat pada serial monitor akan tampil seperti ini:

Dengan menggabungkan semua komponen yang dibutuhkan proyek ini, skema yang dibuat seperti ini:
