Apa Itu LDR?

Halo, selamat datang di Bony3D!

LDR adalah singkatan dari light dependent resistor. Seperti yang kita ketahui bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai pemberi hambatan bagi aliran listrik, tanpa ada resistor maka beban akan tidak terkontrol arus listriknya. Biasanya proyek resistor selalu dibarengi dengan LED seperti yang sudah Saya bahas pada artikel sebelumnya. Berbeda dengan resistor pada umumnya yang sudah memiliki nilai resistansi pasti, LDR bisa berubah sewaktu-waktu nilai resistansinya. Kenapa? Hal ini yang akan Saya bahas pada artikel mengenai LDR kali ini. Yuk kita mulai!
Gambar 1. LDR
LDR terbuat dari bahan cadium sulfida yang bersumber dari serbuk keramik. Cadium sulfida biasa disebut photoconductive yang artinya konduktivitasnya bergantung pada intensitas cahaya. Oleh karena itu, LDR sering disebut sebagai sensor cahaya, karena resistor ini sangat peka terhadap cahaya. Nilai resistansinya berubah sesuai keadaan cahaya. Menarik bukan?
Karena kemampuannya yang peka terhadap cahaya, sensor ini sering diaplikasikan pada lampu alarm yang akan menyala jika cahaya pagi hari, diaplikasikan juga pada lampu tidur yang akan menyala ketika malam hari, dan penggunaan pada penerangan jalan umum yang akan mati-nyala otomatis sesuai keadaan cahaya. Pagi hari, lampu akan redup. Siang hari, lampu akan mati. Sore hari lampu akan redup dan malam hari, lampu bersinar terang.
LDR memiliki 2 elektroda di permukaannya. Apa fungsi dari kedua elektroda ini?
Saat cahaya redup, elektron yang dihasilkan dari 2 elektroda ini berjumlah 8. Akibatnya, LDR akan menjadi sensor dengan tipe konduktor kurang baik sehingga menghasilkan nilai resistansi yang besar.
Saat cahaya terang, elektron yang dihasilkan dari 2 elektroda ini berjumlah sangat banyak. Akibatnya, LDR akan menjadi sensor dengan tipe konduktor yang sangat baik sehingga menghasilkan nilai resistansi yang kecil.
Secara umum, saat cahaya redup, nilai yang dihasilkan dari LDR ialah sebesar 200K ohm dan sebaliknya disaat cahaya terang, nilai yang dihasilkan LDR ialah 500 ohm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sedikit cahaya terdeteksi maka semakin besar nilai resistansinya serta arus listrik akan semakin terhambat karena perlu diingat bahwa LDR adalah resistor jadi fungsinya sebagai pengontrol arus listrik dengan cara memberi hambatan kepada arus listrik. Sebaliknya, semakin banyak cahaya terdeteksi maka semakin turun nilai resistansinya. Ini merupakan prinsip kerja dari LDR yakni resistor yang memiliki nilai resistansi yang tidak tetap atau sering disebut resistor variabel karena nilainya dapat berubah sesuai kondisi. Kondisi yang dimaksud dalam LDR adalah cahaya.
LDR memiliki spesifikasi, diantaranya:
1. Daya yang dapat disuplai sebesar 3,3V sampai 5V yang dapat dengan mudah diakses di board arduino.
2. LDR memiliki keluaran terbalik.
3. LDR memiliki keluaran digital dan keluaran analog dalam bentuk bilangan biner sesuai bahasa komputer yakni 1 dan 0.
4. LDR sudah termasuk di dalamnya komparator IC LM393.
5. LDR memiliki sensitivitas yang dapat diatur.
Jadi itulah sekilas mengenai apa itu LDR, fungsi, cara kerja, dan spesifikasinya. Artikel selanjutnya, Saya akan membahas bagaimana contoh program pada sensor LDR ini. Ditunggu ya!
Sampai jumpa:)
Referensi
Aris, Prastyo, Elga. (2022, 15 November). Sensor Cahaya LDR : Pengertian dan Cara Kerjanya. https://www.arduinoindonesia.id/2022/11/sensor-cahaya-ldr-pengertian-dan-cara-kerjanya.html.
Politeknik Negeri Sriwijaya. http://eprints.polsri.ac.id/10334/3/FILE%20III.pdf.
Gambar 1. Sumber: Eko, Prasetya, Rudy. Penggunaan Sensor Cahaya. https://rudyekoprasetya.wordpress.com/2020/03/24/penggunaan-sensor-cahaya/.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja