bony3d

Fungsi dari 3D Printer

Halo, selamat datang di Bony3D!

Sebuah benda diciptakan, atau bila ingin menggunakan kata yang lebih sederhana, dibuat, pasti memiliki kegunaan.

Konsep ini tentu berawal dari alam pikir manusia yang selalu berusaha untuk memudahkan hidupnya, Alexander Graham Bell menciptakan telepon karena pada awalnya ia ingin berkomunikasi dengan seseorang yang tidak bisa ditemuinya secara langsung. Baron Karls Drais Von Sauerbronn menciptakan sepeda karena menurutnya, berjalan kaki untuk menuju suatu tempat itu tidak selamanya efektif, makadari itu ia membuat sebuah alat yang bisa membantunya bergerak lebih cepat.

Ini juga terjadi kepada Dr. Hideo Kodama, Jean-Claude André, Olivier de Witte, Alain le Méhauté, serta Charles “Chuck” Hull. Semuanya berawal dari pikiran, bagaimana caranya bisa membuat sebuah benda yang detail dan memiliki ukuran beragam secara cepat? jika ditelaah mentah – mentah, maka dengan menjawab memakai kemampuan tangan kita juga bisa.

Namun mereka tak berpikir demikian, mereka berpikir jauh kedepan, bagaimana bila kita lelah? kita tidak bisa membuatnya secara cepat, bagaimana bila terjadi kesalahan? kita harus mengulangnya dari awal, bagaimana dengan proses penciptaannya? kita harus mendesain, mengukur, membuat, memahat, memotong, dan lain lainnya terlebih dahulu, itu tidaklah efektif. Maka dari itulah muncul gagasan untuk dapat membuat alat yang bisa mencetak dan membuat benda – benda yang sulit dibuat oleh tangan manusia, terus berkembang selama beberapa tahun dan akhirnya muncullah 3D Printer.

Berikut ini merupakan fungsi dari 3D Printer menurut Bony3D:

  1. Dapat membuat objek yang memiliki detail tinggi secara cepat

Kelebihan dari mesin yaitu sanggup melakukan berbagai hal sesuai dengan teknis kegunaanya, 3D Printer mampu mencetak berbagai macam benda yang memiliki detail teramat rumit, tentu sesuai desain yang telah dipersiapkan sebelumnya.

  1. Dapat membuat objek dengan berbagai ukuran

3D Printer pastilah diproduksi dengan dimensi yang beragam, baik untuk sektor rumahan yang memiliki ukuran standar seperti yang biasa kita lihat, maupun untuk sektor khusus yang memiliki berbagai macam ukuran, dengan hadirnya mesin ini kita mampu membuat baik benda yang kecil atau besar sesuai dimensi 3D Printernya, yang membuat kita tidak perlu berpikir apakah kita bisa membuatnya!

  1. Media yang baik untuk membuat Protoype

Prototype biasanya dibuat sebelum produk tersebut jadi, cara paling simpelnya yaitu dibuat dengan tangan, kalau kalian bertanya apakah ada suatu mesin yang dapat membuat purwarupa untuk suatu produk secara cepat dan tepat? ya 3D Printerlah jawabannya.

Jadi, mungkin bagi teman – teman yang mengetahui fungsi dari 3D Printer hanya untuk mencetak Objek 3D saja, ini adalah perpanjangannya.


Gambar 1 & 2. Sumber: https://www.instructables.com/3D-Printing-Basics/

Jenis – Jenis 3D Printer

Halo, selamat datang di Bony3D!

Pada jaman sekarang ini, apa ada sebuah alat yang hanya memiliki satu tipe? jelas tidak, para pembuat alat – alat ini tentu saling berlomba untuk menghasilkan produk yang terbaik, yang pada akhirnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing, ini jelas menguntungkan kita sebagai konsumen, menjadi bisa memilih mana sekiranya yang cocok dengan apa yang kita butuhkan.

Tak terkecuali 3D Printer, sejak pertama kali hadir pada tahun 1989, berbagai produsen 3D Printer terus berupaya untuk selalu menghadirkan teknologi yang semakin baik lagi kedepannya. Berikut ini adalah jenis – jenis 3D Printer:

  1. Stereolithography (SLA)
Gambar 1. Formlabs Form 2 SLA 3D Printer

Stereolithografi (SLA) merupakan jenis 3D Printing yang original karena umum digunakan pada printer 3D pertama sejak tahun 1980-an. Cara kerjanya yaitu dengan cara mencetak layer demi layer higga terbentuk Objek 3D yang diinginkan.

Material yang biasa digunakan adalah semacam cairan yang seketika akan membeku saat terpapar sinar Ultraviolet. Untuk program yang dipakai dalam membuat 3D Modelnya yaitu software AutoCAD dengan format File yang dapat dibaca mesin printer haruslah bertipe *.STL (Standar Triangle Language). Proses mencetaknya sendiri biasanya membutuhkan waktu yang standar, tergantung dimensi Objek 3D nya.

  1. Selective Laser Sintering (SLS)
Gambar 2. Sinterit LISA desktop SLS printer

Jenis 3D Printer SLS ini memiliki kemiripan dengan tipe SLA baik bentuk dan cara kerjanya, perbedaannya sendiri terletak pada material yang digunakan untuk dijadikan Objek 3D, Jika 3D Printer SLA memakai cairan, 3D Printer SLS menggunakan material berwujud bubuk yang berbahan dasar kaca, nilon, dan bahkan keramik.

Dibanding dengan SLA, jenis 3D Printer SLS ini dapat menghasilkan struktur yang lebih kuat meskipun hasil akhirnya cenderung memiliki tekstur yang lumayan kasar, kenis 3D printer ini sangat cocok untuk memproduksi objek yang tersusun oleh material yang bervariasi.

  1. Fused Deposition Modelling
Gambar 3. ELEGOO Neptune 3D Printer FDM

3D Printer FDM (Fused Deposition Modelling) atau bisa diterjemahkan sebagai Pemodelan Deposisi Gabungan yaitu jenis 3D Printer yang bekerja dengan cara melelehkan material berupa Thermoplastic dan ditempatkan layer demi layer dari atas ke bawah hingga membentuk Objek 3D sesuai dengan apa yang diinginkan.

Dibanding tipe lain, 3D Printer FDM merupakan tipe yang paling hemat biaya, ramah lingkungan, dan waktu cetaknya relatif cepat. Kekurangannya yaitu permukaan hasilnya agak kasar dan kurang kuat karena terbuat dari plastik.

  1. Digital Light Processing (DLP)
Gambar 4. Flashforge Hunter – DLP 3D Printer

3D Printer DLP (Digital Light Processing) atau dalam bahasa Indonesia berarti Pemrosesan Cahaya Digital memiliki kesamaan dengan jenis 3D Printer SLA karena sama-sama menggunakan material resin plastik cair yang akan mengeras jika terpapar cahaya, sedangkan perbedaannya sendiri terletak pada jenis cahaya yang dipakai, SLA menggunakan sinar Ultraviolet, sedangkan 3D Printer DLP memakai layar proyektor dengan pencahayaan digital.

Dengan cara kerja seperti itu, 3D Printer DLP mampu mencetak keseluruhan lapisan Objek 3D sekaligus sehingga prosesnya akan sangat cepat serta memiliki hasil cetakan yang baik, jenis ini termasuk populer karena harganya terjangkau dan materialnya tidak terlalu kompleks.

Itulah beberapa jenis Printer 3D yang ada di dunia, dengan semakin banyaknya peminat 3D Printer, mungkin tak butuh waktu lama untuk kita dapat menikmati jenis 3D Printer baru.


Gambar 1. Sumber: https://shop3d.ca/products/form2

Gambar 2. Sumber: https://3dprintingindustry.com/news/3d-printing-sls-comes-desktop-sinterit-lisa-100541/

Gambar 3. Sumber: https://www.amazon.com/ELEGOO-Neptune-Printer-Compatible-Filament/dp/B07MWXZGDN

Gambar 4. Sumber: https://xplorer3d.com/product/flashforge-hunter/

Apa itu 3D Printer?

Halo, selamat datang di Bony3D! Setelah mengetauhi tentang pengertian dari 3D Printing, yuk kita lanjut membahas tentang 3D Printer!
Gambar 1. Printer 3D Comgrow Creality Ender 3
Dalam sistem 3D Printing, yang dari namanya saja sudah terlihat sama, 3D Printer inilah elemen utamanya. Dari semua materi yang akan kita bahas, pada akhirnya akan saling terkait dengan benda ini, sebetulnya, apasih 3D Printer itu? 3D Printer adalah sebuah mesin atau alat yang berguna untuk mencetak berbagai macam benda 3 Dimensi yang utamanya berbahan dasar plastik. Tentu kita tahu fungsi dasar dari printer, dengan adanya teknologi mencetak ini, kita bisa mewujudkan sesuatu dari yang tadinya hanya berupa file, menjadi sebuah benda yang dapat kita pegang secara langsung. Pada printer konvensional sendiri hanya bisa mencetak gambar atau tulisan pada bidang 2 Dimensi, yaitu kertas atau media lainnya, sedangkan 3D Printer berbeda.
Gambar 2. Original Prusa i3 MK3S+ 3D printer
Sistem percetakan 3D Printer sendiri bekerja dengan cara mencetak plastik yang dipanaskan pada sebuah bidang datar yang disebut “Bed” layer demi layer, jadi simpelnya, 3D Printer ini mencetak secara 2 Dimensi namun dilakukan terus menerus dari lapisan paling bawah hingga ke lapisan paling atas sehingga bisa terwujud objek 3 Dimensi. Memang terlihat rumit pada awalnya, karena tak seperti printer biasa, 3D Printer dikhusukan untuk hanya mencetak Objek 3D saja, dengan ini pula yang menyebabkan 3D Printer memerlukan perlakuan yang berbeda, baik dari jenis filenya, cara mencetaknya, perawatannya, dan lain – lain.
Gambar 3. Desain 3D Model
Sebelum mencetak, kita memerlukan yang namanya file, untuk 3D Printer, format file yang biasanya dipakai yaitu *.STL (Standard Triangle Language) atau *.OBJ (Object), file ini berisi desain objek yang akan di cetak dan berbentuk 3D Model, kita bisa membuatnya melalui Aplikasi seperti Autocad, SketchUp, Autodesk Maya, Blender, atau aplikasi lainnya. Setelah mempunya file desain 3D Model, maka kita bisa mulai mencetak.untuk melakukan hal ini, kita memerlukan sebuah bahan yang akan digunakan sebagai basis Objek 3D itu sendiri, benda ini disebut dengan Filament, yaitu sejenis bahan plastik khusus yang memang disiapkan sebagai bahan cetak Objek 3D. Untuk cara perawatannya sepertinya membutuhkan artikerl terpisah agar lebih detail penjelasannya. Pada akhirnya perkembangan teknologi memang selalu dikedepankan untuk memudahkan pekerjaan manusia, contohnya dengan hadirnya 3D Printer ini, coba bayangkan sebuah alat yang mampu mencetak benda yang dapat kita pegang, kita lihat, memiliki volume sesuai dengan apa yang kita mau, terdengar seperti sihir kan? 😁✌
Gambar 1. Sumber: https://www.ubuy.co.id/id/catalog/product/view/id/9745191/s/official-creality-ender-3-v2-upgraded-3d-printer-integrated-structure-design-with-carborundum-glass-platform-silent-motherboard-and-branded-power-supply Gambar 2. Sumber: https://www.prusa3d.com/product/original-prusa-i3-mk3s-3d-printer-3/ Gambar 3. Sumber: https://www.instructables.com/Intro-to-3D-Modeling/

Mengenal 3D Printing

Halo, selamat datang di Bony3D

Pada kesempatan pertama ini, mari kita membahas tentang apa itu 3D Printing!

  1. Sejarah 3D Printing
Gambar 1. Dr. Hideo Kodama. Sumber: Sculpteo

Gagasan tentan 3D Printing sendiri dimulai pada tahun 1981 kala seorang Dokter asal Jepang yang bernama Dr. Hideo Kodama berusaha mematenkan penemuannya yaitu berupa Perangkat Prototyping Cepat (Rapid Prototyping Device), ini adalah pertama kalinya sistem pemadatan material resin menggunakan sinar laser dijelaskan.

Namun sayangnya, ia tidak berhasil mematenkan penemuannya karena mengalami masalah pendanaan yang menyebabkan ia gagal untuk menyelesaikan perangkatnya dalam tempo satu tahun.

Gagasan untuk mengembangkan Perangkat Prototyping Cepat (Rapid Prototyping Device) ini terus berlanjut, dan kali ini digawangi oleh Jean-Claude André, Olivier de Witte, dan Alain le Méhauté.

Di tahun 80-an, le Méhauté bekerja untuk Alcatel dan meneliti bagian Geometri Fraktal. Dia berdebat dengan rekan-rekan sesama pekerjaannya tentang bagaimana caranya menghasilkan bagian yang begitu rumit dan kompleks dengan mudah.

Le Méhauté berbagi masalahnya dengan de Witte, yang bekerja untuk anak perusahaan Alcatel. Setelah melakukan uji coba dengan Laser, de Witte menjadi tahu bahwa Monomer cair bisa dijadikan padat dengan menggunakan bantuan sinar Laser, Ini membuka jalan bagi mereka untuk membangun Perangkat Prototyping Cepat (Rapid Prototyping Device). Kemudian mereka berdua membawa ide baru ini ke André, yang bekerja di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS). Meskipun André tertarik dengan ide itu, CNRS akhirnya tidak menyetujuinya karena dirasa tidak memiliki area atau cakupan pasar yang tepat untuk dijadikan produk jadi. Ketiganya berusaha untuk mengajukan paten pada tahun 1984, tetapi tanpa dana yang memadai, mereka terpaksa meninggalkan proyek tersebut.

Gambar 2. Charles “Chuck” Hull. Gambar dari Travis Hessman

Untuk sekali lagi, seseorang hadir untuk melanjutkan gagasan tersebut, adalah Charles “Chuck” Hull yang Bekerja untuk pabrik meja dan furnitur. Ia sendiri sering merasa frustrasi karena membutuhkan waktu yang lama untuk membuat suku cadang kecil dan khusus. Oleh karena itu dia menyarankan kepada perusahaannya untuk mengubah lampu UV ke penggunaan yang berbeda, untuk apa? memadatkan Resin Fotosensitif lapis demi lapis.

Charles lalu diberi lab kecilnya sendiri untuk mengerjakan proyek tersebut dan dalam waktu tiga minggu setelah tim di Prancis gagal mengajukan paten mereka, ia mengajukan permohonannya, menyebutnya dengan Teknologi Stereolitografi.

Patennya dikeluarkan pada tahun 1986, dan pada tahun yang sama, Charles memulai perusahaannya sendiri di Valencia, California yang bernama 3D Systems. Mereka merilis produk komersial pertama mereka, berupa 3D Printer SLA-1, pada tahun 1988.

  1. Penjelasan 3D Printing
Gambar 3. Stereolithography Machine, Model SLA-1, 1987. Sumber: http://collections.thehenryford.org/Collection.aspx?objectKey=242212

Dari sini kita bisa tahu bahwa 3D Printing adalah sebuah mekanisme yang dibuat untuk membantu pekerjaan kita, khususnya untuk mencetak dan membuat benda – benda khusus yang tidak bisa dibuat manual oleh tangan manusia. dan untuk mengaplikasikannya, dibutuhkan sebuah alat bernama 3D Printer.

Benda ini bekerja dengan cara mencetak filament, yang pada awalnya berupa bahan plastik khusus menjadi berbagai macam objek yang kita mau sesuai desainnya dengan cara dipanaskan, dibentuk atau dipadatkan menggunakan sinar UV.

Oke, segitu dulu pembahasan kita kali ini, kedepannya mungkin kita akan membahas tentang elemen – elemen dari 3D Printing.

Tetap Stay Tune ya, See ya 😉👋

Keranjang Belanja