3D Printing

Apa itu Nozzle

Halo, selamat datang di Bony3D!

Objek 3D adalah sebuah objek atau ruang yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi, sehingga dapat kita sentuh, kita pegang, dan kita lihat dari segala sisi.

Pada Printer 3D, objek yang dihasilkan berbentuk suatu barang yang utuh, artinya dalam satu kali percetakan, printer akan mencetak objek 3D sesuai dengan desain 3D model yang telah dibuat dengan  cara dibentuk dan disusun menggunakan satu bahan yang sama, entah itu Filament ABS, PLA, Resin, atau yang lainnya.

bahan baku penyusun objek 3d disebut dengan Filament, beraneka macam jenisnya tergantung bahan dan merknya, namun kebanyakan memiliki bentuk dasar yang hampir sama, yaitu berbentuk tali yang bersifat lentur namun cenderung bertekstur agak kaku, dengan panjang dan diameter yang beragam.

Gambar 1. Nozzle

Kalau semakin panjang Filament, jelas ya karena untuk keawetannya, jadi tidak gampang habis, lalu kira – kira mengapa filament memiliki diameter yang berbeda – beda? Jadi gini, Ketika dicetak filament akan menjadi sedikit cair karena telah dipanaskan oleh Extruder Cold End, semakin tebal diameter Filament itu berbanding lurus dengan semakin panjang wujudnya, yaitu untuk menjaga keawetan dari Filament, jadi tidak perlu takut kehabisan Filament.

Saat proses percetakan, Filament akan dikeluarkan melalui sebuah alat yang kecil dan terletak di bawah Extruder Cold End, atau diujung dari Printer Head, alat ini disebut dengan Nozzle.

Nozzle adalah sebuah komponen atau part dari Printer 3D yang berbentuk seperti pena kecil, dengan lubang didalamnya dan berfungsi untuk mengeluarkan filament panas yang cair sehingga bisa segera dibentuk menjadi Objek 3D.

Gambar 2. Nozzle dari samping

Nozzle ini memiliki banyak jenis, yang setiap satuannya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing, Nozzle biasanya terbuat dari logam agar tahan dari panas yang dihasilkan oleh Filament cair, namun tentu saja memiliki batas ketahanannya sendiri, bila sudah melebihi batasnya, Nozzle akan terlihat sedikit terbakar, sehingga mungkin saja diameter lubangnya menjadi berubah, entah tergores, sedikit membesar, atau hal buruk lainnya.

Karena itu, Nozzle yang baik bisa dilihat dari lubang didalamnya apakah masih halus dan rapi, sebuah keharusan bagi Nozzle untuk mendapatkannya, tentu agar bisa mengeluarkan filament dengan baik, sehingga kualitas dari Objek 3D pun semakin meningkat😁🤟


Gambar 1. Sumber: https://www.powerplanetonline.com/en/nozzle-3d-printer-0-4mm

Gambar 2. Sumber: https://kiwi3d.co.nz/product/0-3mm-brass-m6-nozzle/

Mengenal Printer Head

Halo, selamat datang di Bony3D!

Ketika sebuah Printer 3D sedang melakukan proses percetakan objek 3d, saat kita memperhatikannya, tentu timbul rasa kagum, bagaimana bisa sebuah alat mampu mencetak objek 3 dimensi? Rasanya seperti sihir ya.

Tapi kenyataannya memang bisa, meskipun namanya disebut dengan printer, namun cara kerjanya cenderung berbeda dari printer yang biasanya kita gunakan sehari – hari, bila printer biasa mencetak objek 2 dimensi melalui media kertas dan bahan sebagainya dengan cara memasukkan kedalam medianya, maka Printer 3D sendiri hanya menaruh objek 3 dimensi pada media yang disebut Bed dengan cara membentuk layer demi layer dari lapisan paling bawah hingga paling atas sampai membentuk objek 3D yang diinginkan, bila sudah jadi, barulah kita cabut dari Bed.

Gambar 1. Printer Head

Sebelum mencetak, tentu kita sudah menyiapkan sebuah file yang akan dicetak, untuk Printer 3D sendiri filenya yaitu desain objek yang berbentuk seperti 3D Model, file desain ini bisa terbaca oleh printer 3D karena dibentuk melalui 3 sumbu yaitu X, Y, dan Z.

Ada sebuah part atau bagian pada Printer 3D yang terus bergerak untuk mencetak setiap detail bagian Objek 3D sesuai dengan file desain yang telah ditentukan, benda ini disebut dengan Printer Head, atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan nama Kepala Printer.

Printer Head sendiri terletak di frame Printer 3D, itulah mengapa dia bisa bergerak secara otomatis untuk mencetak objek 3d melalui sumbu X, Y, dan Z.

Gambar 2. Printer Head sedang mencetak Objek 3D

Didalam Printer Head jugalah terdapat komponen utama dalam percetakan Objek 3D, yaitu Extruder Cold End dan Nozzle, sekedar pengingat, Extruder Cold End berfungsi untuk memanaskan filament, dari yang tadinya bertekstur agak keras menjadi sedikit cair, sedangkan Nozzle merupakan sebuah alat yang memiliki lubang dan berfungsi sebagai keluarnya filament cair, sehingga bisa diarahkan oleh printer head menjadi objek 3D.

Keren sekali Ketika menyaksikan Printer head bekerja saat mencetak objek 3D, alat ini bergerak kesana – kemari mengikuti desain yang telah dibuat, sudah seperti robot di film ya!


Gambar 1. Sumber: https://3dprintingindustry.com/news/micron3dps-all-metal-cobra-extruder-optimized-for-specialized-3d-printing-filament-50571/

Gambar 2. Sumber: https://3dprint.com/53271/stepcraft-2-all-in-one-printer/

Mengenal Extruder

Halo, selamat datang di bony3D!

Filament sebagai bahan utama percetakan objek 3D memiliki bentuk seperti tali dengan panjang dan diameter yang berbeda – beda tergantung merknya, bersifat lentur namun teksturnya agak kaku dan keras.

Ketika akan dicetak, Filament harus bisa menjadi panas terlebih dahulu sehingga menjadi agak cair dan kemudian bisa diarahkan secara mudah saat dikeluarkan dari Nozzle.

Karena bentuknya yang panjang, Filament disimpan didalam wadahnya dalam keadaan melingkar, saat proses percetakan berlangsung, maka printer 3d akan mengambil Filament secara terus menerus sampai proses berakhir.

Gambar 1. Extruder

Tentu kita tak mungkin menggerakkan Filament dari wadahnya sampai kemudian dikeluarkan melalui nozzle dengan menggunakan tangan, karena itu berbahaya, di printer 3d ada sebuah part/bagian dari mesin yang melakukan kerja itu, namanya adalah Extruder.

Secara umum, pengertian dari Extruder adalah sebuah alat yang masih termasuk bagian dari printer 3D dan berfungsi untuk menggerakkan, mengarahkan atau mendorong Filament dari wadahnya menuju Nozzle untuk kemudian dikeluarkan dan dibentuk menjadi objek 3D yang diinginkan.

Namun sebenarnya, cara kerja dari Extruder tidaklah semudah itu, Extruder sendiri masihlah dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu Extruder Cold End dan Extruder Hot End.

  1. Extruder Cold End
Gambar 2. Extruder Cold End

Extruder bagian Cold End adalah alat yang memiliki penggerak motor didalamnya dan berfungsi untuk mengumpankan atau menggerakkan Filament menuju Extruder Hot End untuk dipanaskan sehingga bisa segera mencetak Objek 3D.

  1. Extruder Hot End
Gambar 3. Extruder Hot End

Sedangkan Extruder bagian Hot End adalah sebuah alat pada kepala printer yang berfungsi menerima Filament dari Extruder Cold End yang kemudian Filament akan dipanaskan, sehingga menjadi agak cair untuk kemudian dikeluarkan melalui Nozzle, layer per layer dari lapisan paling bawah sampai ke paling atas, sehingga bisa tercipta Objek 3D.

Jadi alat yang mengerakkan Filament secara otomatis dan memanaskannya di kepala printer adalah Extruder, keberadaanya sangat membantu kita saat mencetak objek 3D, karena kita tidak perlu susah payah mengarahkan Filament ke kepala printer untuk kemudian dipanaskan dan dikeluarkan melalui Nozzle dengan menggunakan tangan.


Gambar 1. Sumber: https://www.matterhackers.com/store/c/3d-printer-extruders

Gambar 2. Sumber: https://airtripper.com/367/3d-printer-surgery-4-extruder-upgrade-part-3/

Gambar 3. Sumber: https://www.tokopedia.com/nraya/kit-nozzle-extruder-hot-end-1-75mm-untuk-cr-6-se-cr-5-pro-3d-printer

Jenis Bahan Lapisan Bed

Halo, selamat datang di Bony3D!

Lapisan Bed umumnya terbuat dari logam, namun ternyata, itu bisa ditambahi oleh lapisan lagi yang bahannya bermacam – macam untuk meningkatkan keunggulan dari Bed Printer 3D.

Nah, setelah mengetauhi bahwa ternyata ada lapisan khusus untuk sebuah Bed pada Printer 3D, mari kita bahas lebih detail mengenai karakteristiknya.

Berikut ini adalah 3 jenis lapisan khusus Bed menurut kami:

  1. Plastik
Gambar 1. Lapisan Bed Plastik

Untuk material plastik sendiri sebenarnya memiliki berbagai macam jenis lagi, namun disini kita mengambil contoh 1, yaitu Polypropylene.

Bed berbahan plastik Polypropylene dikenal karena harganya yang lumayan terjangkau, serta memiliki berbagai keunggulan seperti lapisannya cenderung fleksibel, dapat bertahan sampai ke suhu 120 derajat Celcius, dan dapat dijadikan tempat ditaruhnya objek 3D dari berbagai macam jenis bahan, tanpa terkecuali.

Sedangkan kekurangannya sendiri yaitu, karena terbuat dari plastik jadi permukaannya mudah sekali tergores.

  1. Kaca
Gambar 2. lapisan Bed Kaca

Material Bed kaca adalah yang jenis bahan yang paling banyak digunakan kedua setelah bahan logam di printer 3D, hampir sebagaian besar Bed berbahan kaca berbentuk tempered glass, yang selain kuat, juga mampu bertahan di suhu panas yang tinggi.

Satu hal yang paling disukai dari lapisan bed berbahan kaca adalah permukaan objek 3D bagian bawah bisa yerlihat halus serta mudahnya untuk melepas objek 3D bila permukaan bed nya telah dingin.

  1. Besi/Logam
Gambar 3. lapisan Bed Besi/Logam

Acuan dasar dari sebuah Bed adalah yang berbahan dasar besi/logam, karena terbuat dari besi tentu bila didekatkan ke sesama lapisan logam jadi memiliki efek magnetic.

Ini juga termasuk kelebihan dari lapisan bed berbahan besi/logam, karena lapisannya bisa dipasang copot dengan mudah.

Lapisan Bed dari besi/logam juga sangat cocok untuk dijadikan tempat dicetaknya objek 3D dari berbagai macam Filament karena lapisannya cepat panas, sehingga proses percetakan objek 3D bisa menjadi jauh lebih cepat.

Berbagai macam jenis lapisan Bed dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri – sendiri, bila dirasa kurang cocok, kita bisa menggantinya sesuai keinginan kita, sangat praktis sekali


Gambar 1. Sumber: https://www.matterhackers.com/news/choosing-the-right-3d-print-bed-surface

Gambar 2. Sumber: https://howchoo.com/3dprinting/3d-printer-glass-bed

Gambar 3. Sumber: https://www.alibaba.com/product-detail/Magnetic-3D-Printing-Build-Surface-flexible_62267104954.html

Lapisan Khusus Untuk Bed

Halo, selamat datang di Bony3D!

Sebuah produk/alat yang telah jatuh ke tangan konsumen, pasti telah dipikir secara matang agar bisa digunakan secara maksimal, entah itu di bagian kepraktisannya, kemudahannya, keindahannya, keamanannya, dan lain – lain.

Mengapa hal itu harus dilakukan, tentu agar konsumen puas dan merasa apa yang dia cari terpenuhi dengan membeli produk tersebut, salah satu yang paling penting adalah sektor keamanan.

Barang/alat produksi tentu dekat dengan kita, baik itu di kehidupan pekerjaan, ataupun di kehidupan sehari – hari, bila tidak memenuhi standar keamanan, bagaimana bisa kita pakai dengan nyaman tanpa harus menimbulkan pikiran akan mencelakai kita?

Untuk mengatasinya, bisa menggunakan cara menambah lapisan pelindung, mengurangi sudut – sudut tajam pada barang/alat, menutup bagian mesin alat yang bekerja, menutup saluran pengoperasian alat, merapikan dan menutup akses ke kabel, dan masih banyak lagi.

Gambar 1. Lapisan Khusus Bed

Itu semua juga dibutuhkan oleh mesin Printer 3D, terkhusus nya di bagian Bed.

Sebagai sebuah part/bagian dari alat yang eksistensinya penting untuk tahap terakhir proses percetakan objek 3D, keamanan Bed amat diperlukan, karena setelah objek 3D selesai dicetak, kita tentu harus mencabutnya dari Bed, agar bisa jadi objek 3D seutuhnya.

Di Bed sendiri memiliki lapisan khusus, letaknya menempel dengan lapisan Bed yang berfungsi untuk memanaskan permukaan Bed, yang terbuat dari berbagai jenis bahan, dan sebenarnya memiliki berbagai fungsi atau manfaat.

Memang ada beberapa jenis bahan lapisan khusus Bed yang terkenal sering dijadikan favorit para pencetak objek 3D untuk dibeli, antara lain bahannya yaitu: plastik, kaca, alumunium, dan masih banyak lagi.

Gambar 2. Objek 3D Pada Lapisan Khusus Bed

Setiap bahan yang ditambahkan pada lapisan Bed, juga pasti menambah fitur dari Bed itu sendiri, sebuah Bed awalnya hanya menyalurkan panas keseluruh permukaan, agar objek 3D bisa menempel dengan sempurna pada saat proses percetekan, setelah ditambahi lapisan khusus malah bisa menjadi bertambah cepat proses penyaluran panasnya, bisa semakin mudah melepas objek 3D dari lapisan Bednya, dan lain – lain.

Itulah beberapa keunggulan dari menambahkan lapisan berbahan khusus pada Bed, tidak wajib sebenarnya, karena Bed sendiri sudah bekerja dengan baik, untuk penjelasan jenis – jenis dan karakteristik setiap bahan lapisan khususnya, akan kita bahas di kesempatan selanjutnya! 😁✌


Gambar 1. Sumber: https://www.matterhackers.com/news/choosing-the-right-3d-print-bed-surface

Gambar 2. Sumber: https://www.ubuy.vn/en/product/41I7DSWBM-ideaformer-original-ultra-flexible-removable-magnetic-sticker-3d-printer-build-surface-heated-bed-2-pcs-print-surface-1-pcs-base-for-fdm-3d

Cara Kerja Bed Printer 3D

Halo, selamat datang di Bony3D!

Bed pada Printer 3D berfungsi sebagai tempat diletakkannya plastik Filament untuk membentuk suatu objek 3D, berbentuk seperti lempengan logam yang diletakkan ditengah mesin Printer 3D.

Gambar 1. Objek 3D sedang Dicetak di Bed

Bagi teman – teman yang pernah mencetak objek 3D, atau sekedar tahu saja bagaimana proses percetakannya, pasti paham ya bahwa Bed ini menjadi salah satu dari sekian part printer 3D yang memegang peranan penting dalam percetakan objek 3D.

Bagaimana bisa begitu? mari kita cari tahu terlebih dahulu bagaimana cara kerja Bed Printer 3D!

Bed bukanlah tipe part dari mesin Printer 3D yang bekerja untuk keperluan produksi, kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap dari proses produksi agar percetakan bisa berjalan secara maksimal.

Gambar 2. Lapisan Pemanas Dibawah Bed

Sebagai sebuah platform, atau hanya sebagai tempat dicetaknya objek 3D, Bed memang tidak bekerja terlalu berat, diawal setelah mesin dinyalakan dan proses percetakan diaktifkan, Bed akan menyalurkan panas pada suhu tertentu kepada seluruh permukannya, fungsinya adalah agar Filament plastik bisa menempel secara sempurna, sehingga bisa tercipta layer demi layer, dari paling bawah sampai paling atas.

Ketika dikeluarkan dari Nozzle, Filament yang memang sebagian besar terbuat dari plastik, haruslah fleksibel agar bisa dicetak dan diarahkan, cara untuk memfleksibelkan Filament dari yang awalnya berbentuk padat dan kaku yaitu dengan cara memanaskannya pada suhu tertentu, agar bisa terlihat seperti meleleh dan cair.

Filament cair yang panas, sebenarnya bisa menempel pada platform apapun, namun hasilnya cenderung tidak maksimal, entah jadi terlalu lembek, atau malah terlalu kaku, jika diteruskan untuk membentuk layer demi layer, maka akan merusak proses produksi kedepannya.

Gambar 3. Objek 3D Diatas Lapisan Bed

Senangnya, kita bisa mengatur konfigurasi suhu dari Bed lho, karena tentu setiap percetakan yang menggunakan teknik dan bahan baku Filament yang berbeda, juga pasti membutuhkan suhu yang berbeda – beda, setiap printer pasti mempunyai batasan maksimum suhu dari Bed, maka diantara sampai suhu maksimalnya itu, kita bisa bebas mengatur suhunya sesuai dengan berapa yang dibutuhkan proses percetakannya.

disitulah Bed hadir, cara kerjanya memang terlihat sederhana, hanya menyalurkan panas agar filament bisa menempel, namun tanpa itu semua, sulit didapatkan objek 3D yang memiliki kualitas baik dan apik.


Gambar 1. Sumber: https://fortune.com/2015/12/08/apple-3d-printing/

Gambar 2. Sumber: https://www.instructables.com/Upgrade-3D-Printer-Heated-Bed-to-110V/

Gambar 3. Sumber: https://pick3dprinter.com/best-3d-printer-bed-surface/

Apa itu Bed 3D Printer?

 

Halo, selamat datang di Bony3D!

Pada teknologi percetakan, pastilah dibituhkan sebuah platform untuk dijadikan sebagai wadah/tempat dari objek yang ingin di cetak, di printer biasa, ada kertas dan bahan lainnya, namun itu hanya bisa digunakan untuk menampilkan objek 2 dimensi, seperti gambar atau tulisan, bagaimana dengan objek percetakan objek 3 dimensi?

Gambar 1. Printer sedang Mencetak

Sebelumnya mari kita bahas perbedaan objek 2 dimensi dengan 3 dimensi terlebih dahulu, objek 2 dimensi adalah sebuah benda yang terbentuk dari garis panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu sisi saja, sedangkan objek 3 dimensi sendiri terbentuk dari garas panjang, lebar, dan tinggi, yang mana memungkinkan kita untuk melihat dari berbagai sisi.

Bila ingin mencetak objek 2 dimensi, pasti objeknya akan terwujud didalam platformnya, mudahnya begini, misal teman – teman ingin mencetak sebuah gambar, maka gambar itu akan dicetak kedalam platformnya yaitu kertas oleh mesin printer, kedua objek ini (gambar dan kertas) bisa disebut sebagai sebuah objek 2 dimensi yang utuh.

Sedangkan untuk percetakan Objek 3D sendiri menggunakan platform yang berbeda dari printer biasa, proses mencetak Objek 3D sendiri yaitu dengan cara memanaskan dan mengarahkan plastik filament layer per layer, dari lapisan paling bawah hingga paling atas sampai membentuk Objek 3D yang diinginkan, nah fungsi platform disini hanya digunakan sebagai pijakan, agar plastik filament bisa ditaruh dan dibentuk menjadi Objek 3D.

Platform untuk mencetak objek 3D ini sendiri disebut dengan Bed, apakah itu?

Gambar 2. Bed Printer 3D

Bed adalah sebuah benda, yang biasanya terbuat dari alumunium atau besi dan berbentuk persegi yang berfungsi sebagai tempat dicetaknya Objek 3D pada mesin Printer 3D.

Bed Printer 3D biasanya terletak ditengah – tengah atau lebih pasnya tepat dibawah kepala cetak (print head) dari sebuah mesin Printer 3D. Sebuah bed bisa ditempati satu atau bahkan lebih objek 3d pada saat proses percetakan tergantung dari ukuran dan jumlah Objek 3D yang ingin dicetak.

Gambar 3. Printer 3D sedang Mencetak Objek 3D

Jadi di percetakan objek 3 dimensi, Ketika objeknya telah jadi, hanya  objeknya saja yang kita ambil, sedangkan platformnya tidak, ini membuat kita bisa menggunakannya berkali – kali lho, sungguh jauh berbeda dengan percetakan pada umumnya ya😁✌


Gambar 1. Sumber: https://pemmzchannel.com/2020/05/06/sering-boros-kertas-ketika-print-lakukan-tips-ini/

Gambar 2. Sumber: https://id.aliexpress.com/item/32813687255.html

Gambar 3. Sumber: https://www.sculpteo.com/en/glossary/printer-bed-definition/

Filament Berbahan Metal

Halo, selamat datang di Bony3D!

Kayu yang biasa kita kenal, merupakan sebuah benda padat yang bisa diolah dengan cara dipotong, diukir, dipahat, dll, namun ternyata kayu sendiri bisa dibuat untuk menjadi bahan Objek 3D lho.

Kita sudah membahasnya kemarin, jika barang sekeras kayu saja bisa membuat teman – teman terkejut karena bisa dijadikan filament, bagaimana bila sampai tahu bahwa sebuah metal, yang terkenal jauh lebih sulit untuk diolah, bisa dijadikan filament juga?

Gambar 1. Filament Metal

Ya, teman – teman tidak salah baca, bahan metal memang bisa dijadikan sebuah Filament.

Secara umum, Filament Metal hampir sama dengan Filament kayu, yaitu tidaklah benar – benar terbuat dari bahan yang tertera di namanya, melainkan menggunakan bahan dasar plastik PLA, namun yang membedakan adalah campurannya, untukFilament kayu jelas menggunakan campuran kayu dan untuk filament metal, maka campurannya adalah bahan metal/ logam.

Untuk jenis logam yang digunakan sebagai campuran sendiri beragam, mulai dari tembaga, perunggu, besi bahkan baja tahan karat pun bisa.

Gambar 2. Filament Metal dan Hasil Cetaknya

Bentuknya sama seperti filament kebanyakan, yaitu berbentuk seperti tali dengan diameter yang beragam tergantung merknya, filament logam bisa dicetak dengan menggunakam nozzle biasa, tapi lebih disarankan untuk menggunakan nozzle yang lebih panjang dan lebih kuat, serta terbuat dari Stainless Steel untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Perlu diingat terkadang suatu merk Filament hanya menampilkan tulisan “Logam” saja yang mana artinya filament tersebut hanya memiliki warna dan kilau metalic seperti logam saja, bila ingin memiliki filament yang benar – benar memiliki tekstur dan terbuat dengan campuran logam asli, coba carilah yang bertuliskan “Isian Logam” atau “Komposit”

Selain itu, filament Metal/logam juga memiliki volume dan berat yang berbeda – beda tergantung merknya, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing, namun filament Metal/logam yang lebih berat biasanya selalu menjadi favorit para pencetak Objek 3D karena lebih kuat dan tahan lama.

Gambar 3. Hasil Filament Metal

Jika mesin bubud atau CNC berguna untuk mengurangi, atau bahasa mudahnya yaitu membentuk sebuah benda dari bahan Metal atau logam, 3D Printer ini malah bisa mencetaknya!


Gambar 1. Sumber: https://3dpblock.com/product/metal-filament/

Gambar 2. Sumber: https://www.matterhackers.com/store/c/metal-3d-printing-filament-from-basf

Gambar 3. Sumber: https://www.3djake.uk/info/guide/printing-tips-for-colorfabb-copperfill

Mengenal Jenis Filament Kayu

Halo, selamat datang di bony3d

Memang sebuah system 3D Printing, yang terkenal degan percetakan Objek 3Dnya, umumnya terbuat dari bahan plastik.

Selain mudah didapatkan, plastik juga merupakan sebuah bahan yang mudah untuk dimodifikasi, inilah yang menyebabkan banyak jenisnya.

Keberagaman jenis Filament plastik ini tentu saja memudahkan para pencetak Objek 3D, karena bagaimana pun, semakin banyak jenisnya, yang semuanya hadir dengan kelebihan dan kekurangannya masing – masing, membuat kita tak perlu berpikir pusing, tinggal catat kebutuhan kita tentang bagaimana bentuk dan karakteristik Objek 3D nya nanti, lalu carilah Filament yang sesuai, maka dapat dipastikan Objek 3D yang dicetak nanti akan sesuai dengan harapan.

Meskipun sebagaian besar material penyusunnya terbuat dari bahan – bahan yang ramah lingkungan, tetapi tetap saja yang namanya plastik keseluruhannya tetaplah berbahaya, ada satu jenis filament yang mungkin kadar keberbahayaan terhadap lingkungannya lebih sedikit dari Filament plastik, memperkenalkan Filament kayu!

Gambar 1. Filament Kayu

Bagaimana mungkin sebuah kayu yang keras dan cenderung memiliki ukuran yang massif, dapat dicetak di mesin 3D Printer? Jadi sebenarnya, Filament kayu tidaklah murni terbuat dari kayu.

Filament kayu yang ada di pasaran biasanya merupakan campuran antara bahan dasar plastik PLA dengan bubuk kayu, kadar dari material kayunya sendiri cenderung lebih besar daripada plastik.

Filament kayu memiliki bentuk yang sama dengan Filament plastik pada umumnya, berbentuk seperti tali yang Panjang dengan diameter yang beragam tergantung merk-nya, terdapatnya kandungan plastik membuat filament kayu dapat dicetak melalui Printer 3D.

Filament kayu sendiri memiliki proses cetak yang sama saja dengan jenis filament plastik, namun penyetingannya agak berbeda, dimana diharuskan menggunakan nozzle yang agak panjang serta memiliki diameter lubang cukup besar.

Gambar 2. Objek 3D dari Filament Kayu

Kelebihan Filament kayu adalah memiliki ciri khas yang hampir mirip seperti kayu pada umumnya, terlihat berserat namun lembut saat dipegang, juga mengeluarkan bau yang khas “kayu banget”

Sedangkan kekurangannya sendiri adalah, memiliki massa yang cukup berat, dengan tingkat kelenturan yang rendah.

Filament kayu ini cocok bagi teman teman yang ingin memiliki Objek 3D yang terlihat seperti kayu seperti mainan anak, pajangan, atau bingkai foto, namun malas mengecat nya secara manual. Malah tak perlu mengecat, tinggal beli, pasang filament nya, dan cetak, jadi deh! 😉😁✌


Gambar 1. Sumber: https://www.ubuy.co.id/id/search/index/view/product/B088BRY1PN/s/amolen-dark-wood-walnut-pla-filament-1-75mm-walnut-3d-printer-filament-1kg/store/store/kk/dp?ref_p=dp-rp

Gambar 2. Sumber: https://www.cubictech.com.au/products/wood-filament

Filament Berbahan Plastik

Halo, selamat datang di Bony3D!

Tentu teman – teman masih ingat dengan Filament, sebuah bahan yang digunakan sebagai bahan baku utama dalam percetakan Objek 3D.

Nah, teman – teman juga harus tahu bahwa filament itu ada banyak jenisnya lho, biasanya dibagi menjadi 3, yaitu: Filament berbahan dasar plastik, kayu, dan metal. Kita akan bahas satu persatu, dan dimulai dari yang berbahan dasar plastik.

Material plastik menjadi jenis filament yang paling difavoritkan para pencinta 3D Printing, ini karena harganya yang relatif murah juga karena yang paling mudah didapat dibanding material lain. Filament yang berbahan dasar plastik memiliki bentuk seperti tali dengan diameter ketebalan yang bervariasi tergantung jenisnya, berikut ini adalah jenis – jenis Filament berbahan plastik:

  1. PLA (Polylactic Acid)
Gambar 1. Filament PLA

PLA adalah filamen plastik yang paling populer digunakan. Jenis ini terbuat dari ekstrasi biji jagung yang dimurnikan sehingga sifatnya ramah lingkungan.

Kelebihannya yaitu mudah dicetak, titik lelehnya rendah, baunya tidak menyengat, dan tidak memerlukan Bed bersuhu tinggi untuk melekat. Kekurangannya ada pada hasil cetakannya yang cenderung rapuh. Objek yang cocok dicetak dengan bahan ini yaitu action figure, case elektronik, bagian prorotype produk, dan lain – lain.

  1. ABS (Acrylonitrile Bsutadiene Styrene)
Gambar 2. Filament ABS

ABS adalah filamen plastik yang mampu menghasilkan model cetak yang kuat, tahan panas, dan solid. Jenis ini adalah kebalikan PLA karena memerlukan Bed dan Nozzel bersuhu tinggi untuk mencetak objek secara sempurna. ABS juga mengeluarkan bau yang cukup menyengat saat proses cetak, namun akan menghilang seiring dengan mengeringnya Objek 3D yang dicetak.

Kelebihan ABS adalah objek hasil cetaknya lebih fleksibel sehingga tidak mudah rusak saat terjatuh atau dibengkokkan. Pasca pencetakan, objek berbahan ABS gampang untuk dihaluskan dengan cairan acetone dan mudah diwarnai. Biasanya digunakan untuk mencetak pegangan perkakas, mainan anak, sambungan perabot, dan lain – lain.

  1. TPE (Thermoplastic Elastomers)
Gambar 3. Filament TPE

TPE merupakan filament plastik yang memiliki tingkat kelenturan paling tinggi karena durabilitas dan teksturnya menyerupai karet. Kelebihan lainnya adalah hasil cetakannya cenderung memiliki ketahanan yang baik terhadap suhu ekstrem, sinar ultraviolet, dan zat kimia. Sifatnya yang lentur sangat cocok untuk mencetak softcase ponsel, mainan, perangkat wearable, dan lain – lain.

  1. Nylon
Gambar 4. Filament Nylon

Nyilon atau Nilon saja, merupakan polimer sintetik yang ciri utamanya yaitu memiliki bobot yang ringan. Meskipun begitu nilon tetap memiliki kekuatan, kelenturan, dan durabilitas yang juga baik. Hal yang unik adalah jika menggunakan filamen ini, proses pewarnaan material bisa dilakukan sebelum ataupun sesudah pencetakan. Kekurangannya, bahan ini memiliki sifat mudah menyerap sehingga harus disimpan di tempat yang kering. Kegunaannya untuk mencetak spare-part mekanik, perkakas ringan, prototupe, dan lain – lain.

  1. PC (Polycarbonate)
Gambar 5. Filament PC

PC adalah filamen plastik yang paling kuat diantara yang lainnya. Warnanya cenderung tranparan dan memiliki kekuatan yang amat besar, membuat Filament PC mampu menahan suhu tinggi bahkan benturan yang keras. Bahan ini biasanya digunakan dalam pembuatan layar elektronik, kaca anti peluru, atap rumah, dan lain – lain.

Filament yang berbahan dasar plastik bisa memiliki banyak jenis karena cenderung mudah untuk di teliti dan dimodifikasi, yang mana membuat makin berkembangnya filament ini, tentu dengan membawa kelebihan dan kekurangannya masing – masing.


Gambar 1. Sumber: https://www.ubuy.co.id/id/search/index/view/product/B097GYJ9L8/s/amolen-pla-3d-printer-filament-pla-filament-1-75mm-silk-shiny-filament-red-silver-filament-3d-printing-filament-1kg-2-2lb/store/store/kk/dp?ref_p=dp-rp

Gambar 2. Sumber: https://tinmorry.net/products/abs-filament-1-75mm-tinmorry-filament-3d-printing-materials-3d-printer-filament-1kg-1-spool-black

Gambar 3. Sumber: https://www.amazon.co.uk/Verbatim-55511-Primalloy-Filament-1-75mm/dp/B07ZG5BRWP

Gambar 4. Sumber: https://www.eumakers.com/pa-filament-color-nylon-carbon-fiber.html

Gambar 5. Sumber: https://treedfilaments.com/product/tenax-pcabs-175o-500gr-spool/

Keranjang Belanja