Kesempatan hari ini saya akan membahas mengenai tipe data boolean. Setelah mengetahui tipe data integer dan character yang memiliki banyak sekali manfaat, mari kita pelajari tipe data ini. Saya akan membahas secara terperinci mengenai boolean, kegunaannya, perbedaannya dengan tipe data yang lain, dan juga contoh kasusnya.
Apa kamu ingat tentang bilangan biner? Nilai yang tercakup di dalamnya hanya 1 dan 0. 1 berarti true dan 0 berarti false. Tipe data boolean memiliki konsep yang sama yaitu true dan false. George Boole ialah seorang ahli matematika yang diambil namanya untuk tipe data ini sekaligus berasal dari salah satu ilmu cabang matematika, aljabar boolean. Fungsi dari tipe data ini untuk menyimpan nilai logika 1 atau 0 sesuai kebenaran data. Boolean sering digunakan untuk arus kendali, pengambilan keputusan, statement if control.
Apa perbedaan yang mendasar antara tipe data ini dengan yang lainnya? Boolean berisikan 1 byte memori sedangkan tipe lainnya mengisi 2 hingga 8 byte. Selain itu, boolean memiliki 2 kondisi untuk menentukan kondisi akhir yaitu true dan false.
Boolean dalam pemrograman disebut operator logika. Ada 3 jenis operator logika yang digunakan pada boolean untuk menggabungkan atau mengubah suatu kondisi dan untuk mengontrol aliran suatu program.
Pertama, AND (&&) Jika kedua data bernilai benar maka hasilnya adalah true. Jika salah satu atau bahkan kedua data bernilai salah, maka hasilnya false. Perhatikan tabel berikut:
Ingat bahwa 1 adalah true dan 0 adalah false. Jika A dan B adalah benar maka Y benar seperti yang tertera pada tabel di atas. Hasil tabel 0 karena salah satu datanya bernilai 0. Perhatikan contoh kode pemrograman berikut:
Kode pemrograman di atas menunjukkan bahwa jika umur di atas 17 tahun dan profesinya sebagai seorang murid, maka pernyataan akan bernilai benar atau 1 dan jika umur di bawah 17 tahun atau bukan seorang murid maka pernyataan akan bernilai false dan disinilah else berfungsi. Seperti pembahasan sebelumnya bahwa boolean berfungsi juga untuk mengaplikasikan statement if control. Jika hasilnya true maka if yang bekerja dan jika hasilnya false maka else yang bekerja.
Operator logika yang kedua adalah OR ( || ) Operator ini akan bekerja jika salah satu atau keduanya bernilai true atau 1. Perhatikan tabel berikut:
Berbeda dengan AND yang jika salah satu bernilai 0 tetap dihasilkan 0, namun pada OR jika ada pernyataan 1 di salah satu atau keduanya terhitung 1 (true). Singkatnya pada AND (dan) harus 1 keduanya untuk menghasilkan true sedangkan OR (atau) jika ada 1 atau keduanya bernilai true maka hasilnya true. Selanjutnya mari perhatikan kode pemrograman OR.
Perhatikan perintah pada baris ke-10! Jika nilai lebih dari 10 maka if yang bekerja dan jika nilai lebih kecil dari 10 maka else yang bekerja. If di sini berarti 1 dan else berarti 0.
Terakhir, bagaimana dengan NOT? Operator logika ini menghasilkan kebalikan dari masukkan. Misalnya saya beri masukan 1 maka dihasilkan 0 dan sebaliknya. Yuk kita lihat tabel kebenarannya!
Tabel di atas menunjukkan bahwa jika A = 1 maka Y = 0 seperti pada pembahasan sebelumnya. Sekarang mari kita praktikkan pada kode pemrograman.
Saya menginisialisasi bahwa true untuk masuk yang artinya saya mencetak perintah "Selamat Datang di Kelas!" jika saya menuliskan false pada bool masuk maka yang tercetak adalah "Masuk dengan menggunakan seragam". Artinya seseorang belum bisa masuk sebelum menggunakan seragam. Bagaimana? Sudah paham bukan? Setelah memahami contoh dan pengertian operator logika, mari pelajari contoh kasus pada tipe data ini.
Pernyataan di atas saya menggunakan 2 kondisi yaitu 0 atau false dan 1 atau true. Perbandingan kedua fungsi ini akan menghasilkan nilai true seperti yang terlihat pada gambar.
Jika nilai pada baris ke-1 dan 3 dibandingkan dengan true maka dihasilkan false.
Angka apa pun yang dimasukkan dalam if maka hasilnya true. Pada contoh di atas saya menggunakan angka 0 dan hasilnya false. Artinya angka selain 0 jika dimasukkan dalam fungsi if boolean maka hasilnya true.
Fungsi dari operator AND dan IF adalah untuk membandingkan. Contohnya: apakah nilai termasuk antara 5 dan 8 atau bukan antara 5 dan 8? Hasil output-nya saya menuliskan nilai 90 yang berarti else dicetak atau dengan kata lain angka 90 bukan antara 5 dan 8.
Kode pemrograman di atas saat output dihasilkan, harus memasukkan angka terlebih dahulu dan di cek apakah termasuk dalam if atau else. Jika hanya memenuhi 1 syarat dari if saja maka hasil yang tercetak adalah if. Pada contoh saya memasukkan angka 0 di mana angka tersebut masuk ke dalam salah satu pernyataan fungsi if. Meskipun 1 pernyataan lainnya tidak saya masukkan, namun hasil output-nya true atau if.
Contoh aplikasi boolean dalam kehidupan nyata, seperti: pertama, ketika saya lapar saya bisa memilih ingin membeli atau memasak. Kedua, ketika saya diminta verifikasi password facebook dan saya lupa maka saya tidak bisa mengakses akun tersebut juga sebaliknya. Ketiga, jika saya menunda untuk S2 maka saya akan bekerja di PLN dengan gaji 10 juta di awal.
Referensi: (2023, 22 September). Tipe Data Boolean. https://www.geeksforgeeks.org/boolean-data-type/ Dancuk, Milica. (2023, 9 Februari). Apa Itu Tipe Data Boolean? https://phoenixnap.com/kb/boolean-data-type Noviyanto, Fiftin. Percabangan. http://fiftin.staff.uad.ac.id/file/ddp6.pdf Gambar 1, 2, 4, 5, 7, 8, . Sumber: https://htotechno.blogspot.com/2014/05/jenis-jenis-gerbang-logika-beserta.html Gambar 3, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14. Sumber: Dokumentasi Pribadi