bony3d

Penjelasan Tentang Support

Halo, selamat datang di Bony3D!

Pada proses percetakan objek 3D, mekanismenya adalah dengan cara melelehkan Filament plastik dari yang tadinya agak padat menjadi sedikit cair sehingga mudah untuk digerakkan dan dibentuk oleh Printer Head menurut desain yang telah ditentukan, dibuat layer per layer, dari lapisan paling bawah, hingga ke paling atas.

Pada saat pertama kali proses dinyalakan, Filament akan ditaruh di Bed, itu adalah lapisan pertama, kemudian Printer Head hanya tinggal menambahkan lapisan per lapisan sampai jadi objek 3D yang utuh.

Pada contoh objek 3D yang sederhana, proses percetakannya akan berlangsung mudah, namun bila ada bagian objek 3D yang tidak memiliki struktur dibawahnya, Bagaimana caranya membuat? Sedangkan objek 3D harus dibuat dari lapisan paling bawah.

Gambar 1. Objek 3D Yang Disangga

Tidak usah pusing memikirkannya, ada kok jawabannya, yaitu dengan menambahkan Support!

Support adalah sebuah bagian tambahan dalam mencetak objek 3D, fungsinya yaitu untuk menyangga atau sebagai pijakan untuk membentuk lapisan objek 3D yang mengambang, atau tidak memiliki struktur dibawahnya.

Support ini dapat ditambahkan pada saat mendesain, sebelum dilakukan percetakan. Penambahan Support tidak akan membuat banyak perbedaan, proses percetakan akan terlihat sama saja.

Gambar 2. Support Pada Objek 3D

Karena fungsinya yaitu hanya untuk membantu proses percetakan agar bagian objek 3D yang tidak memiliki struktur dibawahnya bisa dicetak, maka sifat dari bagian Support ini tidaklah permanen, setelah objek 3D rampung dicetak, kita bisa menghilangkannya dengan cara memotongnya, lalu di amplas bila ingin mendapatkan hasil objek 3D yang mulus dan bersih.

Pada umumnya, Support dicetak dengan menggunakan bahan baku yang sama dengan objek 3D, ini utamanya dilakukan agar proses percetakan menjadi tidak ribet, padahal sebenarnya, kita bisa membuat objek 3D dengan Support menggunakan bahan yang berbeda. Namun, kita tidak bisa sembarangan mengombinasikan 2 buah bahan baku, karena sudah ada panduannya, hal ini dilakukan agar hasil akhir objek 3D tetap terjaga kualitasnya sehingga tidak membuat kita rugi karena sudah menggunakan dua buah bahan yang berbeda.

Gambar 3. Filament Yang Berbeda untuk Objek 3D dan Support

Kelebihan dari menggunakan dua bahan yang berbeda untuk objek 3D dan Support adalah yaitu bila tepat kombinasinya, bisa membuat support menjadi lebih mudah dilepas. Sedangkan kekurangannya yaitu penggunaan dua bahan yang berbeda, dirasa bisa merugikan bagi sang pencetak karena sifat Support yang sementara dan bukan bagian asli dari objek 3D.

Bisa dibilang Support ini saudaranya Infill, namun bila Infill sifatnya permanen dan akan terus melekat pada objek 3D, support tidak, kasian ya😢😁


Gambar 1. Sumber: https://3dprinterly.com/how-to-fix-resin-3d-print-support-separation/

Gambar 2. Sumber: https://www.sculpteo.com/en/3d-learning-hub/design-guidelines/understanding-3d-printing-supports/

Gambar 3. Sumber: https://www.fabbaloo.com/2020/06/colorfabb-releases-first-dissolvable-3d-print-support-material

Jenis Pola Infill

Halo, selamat datang di Bony3D!

Pernahkah teman – teman berpikir, bila kita mencetak sebuah objek 3D yang berongga, atau bagian dalam kosong, apakah akan dibiarkan begitu saja? Jawabannya tidak.

Sebenarnya, jawabannya pun tak harus tidak, karena merupakan sebuah pilihan, yang mana tergantung si pencetak, apakah dibiarkan kosong begitu saja, atau mau diisi dengan sesuatu.

Nah, sesuatu yang digunakan untuk mengisi bagian dalam objek 3D ini disebut dengan Infill.

Emangnya mengapa disebut sebuah pilihan? Apa keuntungan menggunakan Infill? Jadi gini, Infill merupakan sebuah part tambahan untuk objek 3D, bahan bakunya sama persis dengan objek 3D yang akan dicetak, keuntungan dari menggunakan Infill yaitu dapat menguatkan struktur objek 3D bila mana memiliki rongga atau kosong di bagian dalamnya. Sedangkan kekurangannya yaitu karena menggunakan bahan baku yang sama dengan objek 3D, maka akan lebih boros bahan baku untuk proses percetakan. Sampai situ jelas ya? Jadi bila kita tidak ingin boros Filament atau tidak ingin memiliki objek 3D yang kuat, ya tidak usah ditambahkan infill, bila ingin, ya sebaiknya ditambahi, begitu teman – teman!

Infill sendiri berbentuk pola, dengan model yang beragam tergantung kekuatannya, mari kita bahas jenis – jenisnya!

  1. Tipe pola berkekuatan rendah

Tipe pola infill berkekuatan rendah adalah yang paling dasar dan cenderung mudah diaplikasikan karena bentuknya yang sederhana, pola jenis ini memiliki 2 bentuk, yaitu: Pola bergaris dan Pola zig – zag

  1. Tipe pola berkekuatan sedang

Tentu saja, jenis pola ini memiliki struktur yang jauh lebih kuat daripada tipe pola berkekuatan rendah, namun dibalik itu, model pola ini membutuhkan bahan baku yang lumayan banyak karena bentuknya sedikit rumit, serta bila dicetak dapat membuat proses percetakan lebih lama, pola jenis ini memiliki 3 bentuk yaitu: Pola Grid, Pola Segitiga, dan Pola Tri-Hexagon.

  1. Tipe pola berkekuatan tinggi

Ini adalah jenis pola infill yang terbaik, memiliki struktur yang lengkap, dengan komplektivitas yang tinggi, sangat disarankan bila ingin memiliki struktur objek 3d yang jauh lebih kuat, pola ini memiliki 3 bentuk, yaitu: Pola Cubic, Pola Octet, dan Pola Gyroid.

Itu adalah jenis infill berdasarkan kekuatannya, di lain hari, pasti kita akan membahas bentuk – bentuk dari setiap jenis pola secara rinci, tetap stay tune ya!😊✌


Gambar 1 – 8. Sumber: https://3dprinterly.com/what-is-the-best-infill-pattern-for-3d-printing/

Apa Itu Infill?

Halo, selamat datang di Bony3D!

Sebuah objek 3 dimensi terbentuk melalui proses percetakan yang melibatkan pelelehan Filament plastik dari yang awalnya agak keras menjadi sedikit cair, sehingga mudah diarahkan oleh Printer Head.

Gambar 1. Beragam Pola Infill

Sesuai namanya, objek 3 dimensi ini adalah sebuah bidang berbentuk dan memiliki ruang didalamnya, ini dapat terjadi karena objek 3 dimensi dibuat melalui garis panjang, lebar dan tinggi, karena inilah yang menyebabkan pula sebuah objek 3 dimensi pasti memiliki volume.

Syarat sebelum melakukan peretakan adalah dengan membuat desain 3D modelnya terlebih dahulu, jenis desain ini bisa dibuat melalui aplikasi yang popular seperti SketchUp, Blender, AutoCAD, dan lain sebagainya.

Saat mendesain, tentu kita akan sangat fokus ya, karena model desain yang kita buat itu nanti akan mempengaruhi bagaimana hasilnya Objek 3D yang kita inginkan. Misalnya saat mendesain kita ternyata merasa ada yang kurang, dan sudah terlanjur melalui proses percetakan, yasudah, apa yang kita desain itu pula yang akan jadi nanti.

Namun ada satu bagian desain yang perlu ditambahkan saat sebelum mencetak, namanya adalah Infill!

Infill adalah suatu bagian tambahan pada Objek 3D dan berguna untuk mengisi bagian dalam Objek 3D agar tidak berongga atau kosong, sehingga strukturnya menjadi semakin kuat.

Gambar 2. Infill

Seperti yang disebutkan diparagraf sebelumnya, letak Infill memang berada didalam objek 3D itu sendiri. Bentuknya biasanya berpola, dengan model yang beragam tergantung jenis – jenisnya, apa yang membuat Infill ini dapat membuat struktur objek 3D lebih kuat adalah karena berada didalam objek 3D secara menyeluruh disemua bagian yang berongga, serta setiap pola Infill yang tersusun ini ibaratnya untuk memperapat struktur objek 3D. semakin rapat sebuah benda padat tentu akan membuat strukturnya makin kuat.

Infill bisa kita dapatkan dengan cara menambahi desain tersendiri di aplikasi pembuatan desain Objek 3D nya, biasanya aplikasi tersebut memiliki fitur tersebut, yang perlu kita lakukan adalah memilih bagaian mana yang perlu diisi, model polanya seperti apa, serta berapa tingkat kerapatannya.

Infill ini juga terbuat dari Filament yang sama seperti bahan baku pembuatan objek 3D nya, sehingga setelah dicetak akan terlihat seperti objek 3D nya, tidak ada yang beda.

Sebenarnya kita tidak wajib kita menabhakan Infill, ini hanya dibutuhkan bagi objek 3D yang memiliki rongga saja, meski menambah penggunaan Filament plastik saat dicetak, tapi siapa sih yang gak mau objek 3D nya jadi lebih kuat dan aman? Hehehe😉✌


Gambar 1. Sumber: https://all3dp.com/2/infill-3d-printing-what-it-means-and-how-to-use-it/

Gambar 2. Sumber: https://www.autodesk.com/products/fusion-360/blog/how-to-build-sustainable-3d-printing-infill-practices/

Jenis Motor Stepper

Halo, selamat datang di Bony3D!

Memang kalau dinalar, sebenarnya tidak mungkin kalau sebuah komponen dari suatu alat dapat bergerak sendiri, jadi memang artinya pasti membutuhkan bantuan alat lain.

Sebuah objek 3 dimensi itu dibuat melalui 3 buah sumbu, yaitu sumbu X (Panjang), sumbu Y (Lebar), dan sumbu Z (Tinggi). Elemen tinggi inilah yang membedakan objek 3 dimensi dengan objek 2 dimensi, karena setelah penambahan elemen itu, objek 3 dimensi jadi memilki ruang.

Gambar 1. Motor Stepper

Di Printer 3D ada 2 buah komponen yang selalu bergerak selama proses percetakan Objek 3D, yaitu Printer Head dan Bed. Printer Head sendiri dapat bergerak ke kanan dan kekiri serta keatas dan kebawah, sedangkan Bed dapat bergerak kedepan dan kebelakang.

Semua pergerakan itu dapat terjadi karena dibantu sebuah alat yang Bernama Motor Stepper. Motor Stepper adalah sebuah komponen yang letaknya dibelakang Printer Head dan dibawah Bed, yang memiliki roda penggerak dan berfungsi untuk menggerakkan kedua komponen itu pada jalur sumbunya masing masing.

Sama seperti komponen Printer 3D yang lain, Motor Stepper ini juga memiliki beragam jenis lho! jenis Motor Stepper sendiri dipengaruhi oleh suatu ukuran yang disebut dengan NEMA, kepanjangan dari National Electrical Manufactures Association, hasil dari NEMA ini telah membantu untuk menentukan jenis dari Motor Stepper.

Ada dua standar NEMA untuk Motor Stepper, yaitu NEMA 17 dan NEMA 23, kedua angka ini merujuk pada ukuran dari motor penggeraknya. NEMA 17 memiliki ukuran 1.7” x 1.7” sedangkan NEMA 23 sendiri yaitu 2.3” x 2.3”

Perbedaan ukuran ini utamanya mempengaruhi torsi, NEMA 17 memiliki torsi maksimum sebesar 50 N-cm, sedangkan torsi maksimum dari NEMA 23 sendiri berkisar di angka 100 sampai 125 N-cm. ukuran NEMA 17 adalah yang paling umum digunakan di Printer 3D karena cocok untuk pemakaian standar, namun bila sering mencetak material yang berat seperti besi, logam, atau alumunium, disarankan menggunakan yang NEMA 23.

Bisa dibilang Motor Stepper ini seperti Unsung Hero, tidak banyak yang mengerti padahal perannya juga sangat penting! 😁😉✌


Gambar 1. Sumber: https://www.elecrow.com/40mm-stepper-motor-for-cnc-machine-or-3d-printer-p-1337.html

Gambar 2. Sumber: https://www.ubuy.co.id/en/product/2AEZ785U-moons-nema-23-stepper-motor-3d-printer-1-5a-1-5nm-212oz-in-2phase-1-8-degree-high-torque-dc-step-mot

Gambar 3. Sumber: https://www.bondtech.se/product/nema17-pancake-stepper-22mm/

Mengenal Motor Stepper

Halo, selamat datang di Bony3D!

Menurut teman – teman, mengapa Printer 3D saat sedang melakukan proses percetakan objek 3D, harus terus bergerak? Kata bergerak ini mengacu pada komponen Printer Head dan Bed yang selalu aktif bergerak ya.

Jawabannya ya sudah pasti, untuk membentuk objek 3D dengan kualitas terbaik sesuai desainnya. Desain 3D Model yang ingin dicetak entah itu yang paling sederhana ataupun yang paling rumit, sangatlah kompleks susunannya, yang mana ini mengharuskan komponen Printer Head harus terus bergerak kesana kemari melalui sumbu X dan Z, sedangkan sumbu Y nya yaitu Bed yang bergerak untuk membentuk filament sesuai desainnya.

Gambar 1. Motor Stepper

Ada sebuah komponen yang jarang disadari ternyata penting juga dalam mendukung pergerakan Printer Head dan Bed pada proses percetakan objek 3D, Motor Stepper namanya! Apa kegunaannya? Simak pembahasan berikut ya!

Motor Stepper, sesuai namanya yang ada kata “Motor” nya, adalah sebuah komponen yang bertugas untuk menggerakkan Printer Head dan Bed pada frame agar dapat membentuk Filament menjadi Objek 3D melalui Sumbu X, Y, dan Z.

Jadi dibelakang Printer Head serta dibawah Bed terdapat Motor Stepper ini, yang biasanya terpasang juga di Frame, jika dilihat – lihat bentuknya jadi mirip roda kereta api pada jalur rel ya! komponen ini juga digerakkan menggunakan energi listrik, itulah mengapa cocok dipasang di Printer 3D.

Gambar 2. Motor Stepper pada Frame Printer 3D

Kalau di hitung, mungkin paling sedikit ada 3 Motor Stepper pada printer 3D, ada satu di Frame jalur sumbu X, yang mana itu merupakan tempat terpasangnya Printer Head untuk bergerak ke kanan dan ke kiri, ada satu di frame yang tegak, untuk membuat Printer Head dapat bergerak dijalur sumbu Z yaitu keatas dan ke bawah, serta satu lagi dibawah bed, yaitu untuk mengarahkan bed kebelakang dan kedepan sehingga menjadi jalur sumbu Y.

Motor Stepper juga memiliki banyak jenis, angtara lain yang terkenal yaitu NEMA 14, NEMA 17, NEMA 23, dan NEMA 24.

Perbedaan antar jenis Motor Stepper ini bisa dilihat dari besaran diameter roda penggeraknya, jelas semakin besar atau kecil, juga mempengaruhi kekuatan putar serta kecepatan geraknya nanti.

Motor Stepper inilah yang mampu membuat komponen Printer 3D lain menjadi bergerak, secara otomatis pula, kita jadi gak perlu ngapa – ngapain, dah bakal gerak sendiri! 😁🤟


Gambar 1. Sumber: https://indonesian.alibaba.com/product-detail/1pc-17HS4401-40mm-Stepper-Motor-42-62404255579.html

Gambar 2. Sumber: https://futurismproducts.com/products/1pcs-cr-10-tornado-clone-3d-printer-aluminum-frame-mechanical-kit-with-stepper-motor-extruder-cr-10-300mm-diy-kit

Extruder Cold End & Hot End

 

Halo, selamat datang di Bony3D!

Teman – teman masih ingatkan apa itu Extruder pada Printer 3D?

Gambar 1. Printer 3D

Yang secara umum orang – orang tahu, Extruder adalah sebuah komponen atau alat yang merupakan bagian dari Printer 3D dan berfungsi untuk mendorong Filament keluar dari wadahnya untuk kemudian dipanaskan dan dikeluarkan melalui Nozzle.

Sebenarnya, pernyataan diatas tidak sepenuhnya benar, bila disebutkan “sebuah komponen” maka Extruder ini hanya satu komponen saja, padahal sebenanrnya Extruder terdiri dari 2 komponen lho! Bahkan keduanya punya nama masing – masing, yaitu “Extruder Cold End” dan “Extrruder Hot End”

  1. Extruder Cold End
Gambar 2. Extruder Cold End

Kalau diartikan, Extruder Cold End berarti Extruder yang menjalankan proses secara dingin, kenapa disebut begitu? Karena Extruder Cold End bekerja tanpa menggunakan suhu tinggi alias menggunakan suhu yang standar.

Bagian ini terletak diatas Extruder Hot End, tugasnya yaitu untuk menarik Filament plastik bila dilihat dari posisinya, atau mendorong bila dari posisi kita sebagai pengguna menuju Extruder Hot End.

Didalam Extruder Cold End sendiri terdapat sebuah motor penggerak, saat kita ingin memasang ujung Filament plastik ke Printer Head, maka secara langsung juga akan melewati motor penggerak ini. Proses penarikan atau pendorongan filament ini terjadi secara otomatis, bila filament yang ingin dicetak dirasa kurang, maka Extruder Cold End ini akan langsung menarik Filament plastik dari wadahnya.

Jadi kita tidak perlu repot – repot menggerakkan Filament sendiri deh.

  1. Extruder Hot End
Gambar 3. Extruder Hot End

Sesuai namanya yang terdapat kata “Hot” bagian Extruder inilah yang menjalankan tugas menggunakan suhu yang tinggi.

Didalam Extruder Hot End terdapat mesin pemanas yang suhunya bisa diatur sesuai yang dibutuhkan Filamentnya, ini berfungsi untuk memanaskan filament plastik, agar dari yang tadinya berbentuk agak keras, menjadi sedikit cair sehingga lebih mudah diatur arahnya.

Posisinya secara urut yaitu, Extruder Cold End, lalu Extruder Hot End, dan kemudian Nozzle. Jadi setelah Filament ditarik, bahan utama penyusun objek 3D ini pun kemudian akan berhenti di Extruder Hot End untuk dipanaskan, setelah menjadi agak cair, barulah bisa dikeluarkan melalui lubang pada Nozzle.

Jadi ingat lelucon yang sempat viral dulu ya, saya itu satu, tapi aslinya dua, hahaha😂✌


Gambar 1. Sumber: https://www.amazon.com/-/es/Geetech-Impresora-3D-serie-A20/dp/B07K1FLZ9T

Gambar 2. Sumber: https://id.aliexpress.com/i/33041468821.html?gatewayAdapt=glo2idn

Gambar 3. Sumber: https://id.aliexpress.com/i/4000853150558.html

Penjelasan Tentang Frame

Halo, selamat datang di Bony3D!

Sebagai sebuah mesin, yang dalam proses kerjanya memakan waktu lumayan lama, Printer 3D haruslah dibuat dengan baik agar sanggup bertahan dalam kondisi tersebut.

Gambar 1. Bodi Printer 3D

Bodi dari printer 3D sendiri lumayan besar dan sedikit berat, tentu semuanya bergantung pada jenis printer dan merk produsennya. Dibuat seperti itu, selain untuk membuatnya dapat bertahan dalam waktu yang lama dalam kondisi apapun, juga berfungsi untuk melindungi komponen – komponen didalamnya.

Bisa dibilang, Printer Head atau kepala cetak pada Printer 3D adalah sang komponen utama, kehadirannya lah yang membuat plastik filament dapat dipanaskan sehingga bisa diarahkan oleh Printer head sesuai dengan desainnya.

Letak dari printer head sendiri pun khusus, motor yang menggerakkannya harus bisa melalui sumbu X (lebar), sumbu Y (Panjang), dan sumbu Z (tinggi), karena sebuah objek 3d dibuat melalui dimensi tersebut.

Jadi pertanyaannya adalah, dimanakah letak pasti dari Printer Head?

Gambar 2. Frame Printer 3D & Printer Head

Maka jawabannya adalah bahwa sebuah Printer Head itu terletak di Frame dari Printer 3D!

Frame pada Printer 3D adalah sebuah bagian atau part dari Printer 3D, berbentuk batang yang memanjang dan terbuat dari besi atau bahan – bahan lain sejenisnya.

Seperti Namanya yang berarti “rangka”, frame ini masihlah termasuk dari konstruksi bodi Printer 3D, yang membedakan hanya letaknya,  rangka bodi untuk rangkaian kelistrikan ada dibawah, tersembunyi dibalik cover besi atau plastik yang membungkusnya, sedangkan frame untuk tempat terpasangnya printer head sendiri mencuat keluar dan tidak ditutupi apa apa.

Pada Printer Head sendiri agar bisa bergerak dengan bebas, terdapat roda kecil yang dapat digerakkan oleh motor penggerak, roda kecil inilah yang menempel pada batang Frame, bila proses percetakan telah diaktifkan, mesin akan membaca desain 3D Model yang akan kita cetak, dan Printer Head pun secara otomatis akan bergerak sesuai pola desainnya.

Gambar 3. Frame Sebagai Jalur Gerak Printer Head

Dari frame sendiri Printer Head hanya dapat bergerak kekanan dan kekiri (Sumbu X) serta keatas dan kebawah (Sumbu Z), lalu bagaimana dengan sumbu Y nya? pada printer 3D kebanyakan, yang bergerak melalui sumbu Y adalah Bed.

Memang desainer – desainer Printer 3D itu jenius ya,  selain untuk penghematan bahan dan konstruksi, frame untuk Printer Head ini juga dapat membantu proses kerja komponen lain!


Gambar 1. Sumber: https://indonesian.alibaba.com/product-detail/MINGDA-D3-pro-Newest-Large-size-62155521723.html

Gambar 2. Sumber: https://www.amazon.ca/Longer-Printer-Aluminum-Printing-300x300x400mm/dp/B07PHMHXMF

Gambar 3. Sumber: https://id.aliexpress.com/i/4000019688721.html

Jenis – Jenis Nozzle

Halo, selamat datang di Bony3D!

Nozzle adalah sebuah komponen atau part dari Printer 3D yang berbentuk seperti pena kecil, dengan lubang didalamnya dan berfungsi untuk mengeluarkan filament panas yang cair sehingga bisa segera dibentuk menjadi Objek 3D.

Saat ini ada banyak jenis Nozzle dipasaran, yang satuannya jelas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing, berikut ini adalah jenis – jenis Nozzle dilihat dari ukuran dan jenis bahannya!

  1. Jenis Nozzle berdasarkan ukurannya
  • Standard Nozzle
Gambar 1. Standard Nozzle

Standard Nozzle adalah jenis Nozzle yang paling popular dipasaran karena memiliki bentuk standar dan memiliki ukuran diameter lubang sebesar 0,4 mm.

  • Volcano Nozzle
Gambar 2. Volcano Nozzle

Volcano Nozzle secara special memiliki ukuran yang lebih Panjang dari Nozzle standar, ini dikarenakan jenis ini bisa memproses Filament 3x lebih banyak dan bisa dilewati kecepatan keluaran filament yang tinggi, tentu karena dapat menahan panas lebih baik.

  • Supervolcano Nozzle
Gambar 3. Supervolcano Nozzle

Supervolcano Nozzle ini memiliki karakteristik yang sama persis dengan Volcano Nozzle, namun jenis ini memiliki ukuran yang jauh lebih Panjang, ini memungkinkan untuk menerima panas yang jauh lebih tinggi lagi dari nozzle dibawahnya.

  1. Jenis Nozzle berdasarkan bahannya
  • Brass Nozzle
Gambar 4. Brass Nozzle

Nozzle berbahan kuningan ini adalah yang paling popular, tentu karena jenis bahan ini menawarkan perpindahan panas yang besar (dapat menerima suhu dengan angka maksimum mencapai 300 derajat Celcius) namun memiliki harga yang lumayan terjangkau.

Dibalik kelebihannya, kekurangan dari Nozzle ini ada yaitu relative cepat aus, yang mana itu bisa membuat kualitas cetak Objek 3D menurun.

  • Steinless Steel Nozzle
Gambar 5. Steinless Steel Nozzle

Nozzle Steinless Steel memiliki ketahanan aus yang lebih baik dari Nozzle berbahan kuningan, karena menggunakan material Steinless Steel tentu membuat Nozzle ini anti karat, sangat cocok untuk mencetak Objek 3D yang difungsikan untuk sector Kesehatan, kedokteran, dan lain – lain, salah satu yang menakjubkan dari Nozzle ini adalah kemampuannya yang sanggup bertahan pada suhu maksimum sebesar 500 derajat Celcius.

  • Hardened Steel Nozzle
Gambar 6. Hardened Steel Nozzle

Nozzle jenis ini merupakan upgrade terakhir, tentu karena menggunakan material besi, membuat Hardened Steel Nozzle jauh lebih awet daripada yang lainnya, namun ini juga yang menyebabkan Nozzle ini harganya sedikit agak mahal, selain itu Hardened Steel Nozzle ini juga dirasa memiliki konduktivitas oanas yang lebih rendah disbanding dua Nozzle lainnya.

Itulah jenis jenis Nozzle, dibedakan menjadi 2, tentu banyaknya pilihan memudahkan kita untuk tak perlu berpikir pusing apakh cocok tidak ya denga napa yang kita mau, sesuaikan dengan kebutuhan, pasti akan segera ketemu Nozzle yang cocok!


Gambar 1. Sumber: https://www.powerplanetonline.com/en/nozzle-3d-printer-0-4mm

Gambar 2. Sumber: https://hobby-store.pl/en/nozzles/volcano-m6-3d-printer-nozzle-1-mm-substitute.html

Gambar 3. Sumber: https://reprapworld.es/extruder/nozzles/brass/supervolcano-brass-nozzle-0-60-mm-1-75-mm/

Gambar 4. Sumber: https://kiwi3d.co.nz/product/0-3mm-brass-m6-nozzle/

Gambar 5. Sumber: https://id.aliexpress.com/i/32504009248.html?gatewayAdapt=glo2idn

Gambar 6. Sumber: https://indonesian.alibaba.com/product-detail/3d-printer-Hardened-steel-nozzle-Brass-60477622473.html

Apa itu Nozzle

Halo, selamat datang di Bony3D!

Objek 3D adalah sebuah objek atau ruang yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi, sehingga dapat kita sentuh, kita pegang, dan kita lihat dari segala sisi.

Pada Printer 3D, objek yang dihasilkan berbentuk suatu barang yang utuh, artinya dalam satu kali percetakan, printer akan mencetak objek 3D sesuai dengan desain 3D model yang telah dibuat dengan  cara dibentuk dan disusun menggunakan satu bahan yang sama, entah itu Filament ABS, PLA, Resin, atau yang lainnya.

bahan baku penyusun objek 3d disebut dengan Filament, beraneka macam jenisnya tergantung bahan dan merknya, namun kebanyakan memiliki bentuk dasar yang hampir sama, yaitu berbentuk tali yang bersifat lentur namun cenderung bertekstur agak kaku, dengan panjang dan diameter yang beragam.

Gambar 1. Nozzle

Kalau semakin panjang Filament, jelas ya karena untuk keawetannya, jadi tidak gampang habis, lalu kira – kira mengapa filament memiliki diameter yang berbeda – beda? Jadi gini, Ketika dicetak filament akan menjadi sedikit cair karena telah dipanaskan oleh Extruder Cold End, semakin tebal diameter Filament itu berbanding lurus dengan semakin panjang wujudnya, yaitu untuk menjaga keawetan dari Filament, jadi tidak perlu takut kehabisan Filament.

Saat proses percetakan, Filament akan dikeluarkan melalui sebuah alat yang kecil dan terletak di bawah Extruder Cold End, atau diujung dari Printer Head, alat ini disebut dengan Nozzle.

Nozzle adalah sebuah komponen atau part dari Printer 3D yang berbentuk seperti pena kecil, dengan lubang didalamnya dan berfungsi untuk mengeluarkan filament panas yang cair sehingga bisa segera dibentuk menjadi Objek 3D.

Gambar 2. Nozzle dari samping

Nozzle ini memiliki banyak jenis, yang setiap satuannya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing, Nozzle biasanya terbuat dari logam agar tahan dari panas yang dihasilkan oleh Filament cair, namun tentu saja memiliki batas ketahanannya sendiri, bila sudah melebihi batasnya, Nozzle akan terlihat sedikit terbakar, sehingga mungkin saja diameter lubangnya menjadi berubah, entah tergores, sedikit membesar, atau hal buruk lainnya.

Karena itu, Nozzle yang baik bisa dilihat dari lubang didalamnya apakah masih halus dan rapi, sebuah keharusan bagi Nozzle untuk mendapatkannya, tentu agar bisa mengeluarkan filament dengan baik, sehingga kualitas dari Objek 3D pun semakin meningkat😁🤟


Gambar 1. Sumber: https://www.powerplanetonline.com/en/nozzle-3d-printer-0-4mm

Gambar 2. Sumber: https://kiwi3d.co.nz/product/0-3mm-brass-m6-nozzle/

Mengenal Printer Head

Halo, selamat datang di Bony3D!

Ketika sebuah Printer 3D sedang melakukan proses percetakan objek 3d, saat kita memperhatikannya, tentu timbul rasa kagum, bagaimana bisa sebuah alat mampu mencetak objek 3 dimensi? Rasanya seperti sihir ya.

Tapi kenyataannya memang bisa, meskipun namanya disebut dengan printer, namun cara kerjanya cenderung berbeda dari printer yang biasanya kita gunakan sehari – hari, bila printer biasa mencetak objek 2 dimensi melalui media kertas dan bahan sebagainya dengan cara memasukkan kedalam medianya, maka Printer 3D sendiri hanya menaruh objek 3 dimensi pada media yang disebut Bed dengan cara membentuk layer demi layer dari lapisan paling bawah hingga paling atas sampai membentuk objek 3D yang diinginkan, bila sudah jadi, barulah kita cabut dari Bed.

Gambar 1. Printer Head

Sebelum mencetak, tentu kita sudah menyiapkan sebuah file yang akan dicetak, untuk Printer 3D sendiri filenya yaitu desain objek yang berbentuk seperti 3D Model, file desain ini bisa terbaca oleh printer 3D karena dibentuk melalui 3 sumbu yaitu X, Y, dan Z.

Ada sebuah part atau bagian pada Printer 3D yang terus bergerak untuk mencetak setiap detail bagian Objek 3D sesuai dengan file desain yang telah ditentukan, benda ini disebut dengan Printer Head, atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan nama Kepala Printer.

Printer Head sendiri terletak di frame Printer 3D, itulah mengapa dia bisa bergerak secara otomatis untuk mencetak objek 3d melalui sumbu X, Y, dan Z.

Gambar 2. Printer Head sedang mencetak Objek 3D

Didalam Printer Head jugalah terdapat komponen utama dalam percetakan Objek 3D, yaitu Extruder Cold End dan Nozzle, sekedar pengingat, Extruder Cold End berfungsi untuk memanaskan filament, dari yang tadinya bertekstur agak keras menjadi sedikit cair, sedangkan Nozzle merupakan sebuah alat yang memiliki lubang dan berfungsi sebagai keluarnya filament cair, sehingga bisa diarahkan oleh printer head menjadi objek 3D.

Keren sekali Ketika menyaksikan Printer head bekerja saat mencetak objek 3D, alat ini bergerak kesana – kemari mengikuti desain yang telah dibuat, sudah seperti robot di film ya!


Gambar 1. Sumber: https://3dprintingindustry.com/news/micron3dps-all-metal-cobra-extruder-optimized-for-specialized-3d-printing-filament-50571/

Gambar 2. Sumber: https://3dprint.com/53271/stepcraft-2-all-in-one-printer/

Keranjang Belanja