3D Printing

Mengenal Filament

Halo, selamat datang di Bony3D!

Gambar 1. filament

Dalam mencetak Objek 3D, pastilah dibutuhkan sebuah bahan untuk dijadikan material penyusun Objek 3D nya, dalam dunia 3D Printing, bahan – bahan tersebut dikenal dengan nama Filament.

Filament adalah sebuah bahan Thermoplastic, yaitu sejenis plastik yang dibuat oleh berbagai campuran bahan lain dan biasanya dijadikan bahan baku untuk mencetak Objek 3D melalui printer FDM (Fused Deposition Modelling).

Sebuah Filament dibuat melalui proses pemanasan, ekstrusi, dan pendinginan untuk mengubah Nurdles (biji plastik mentah) menjadi produk jadi. Pada awalnya Nurdles plastik terlihat berwarna putih atau bening, Pigmen atau zat aditif lainnya bisa ditambahkan sebelum dilebur untuk membuat filamen berwarna atau filamen dengan sifat khusus, misalnya untuk meningkatkan kekuatan atau agar bisa memiliki sifat magnetik.

Gambar 2. Filament pada wadahnya

Filament ini memiliki tempat sendiri di 3D Printer, biasanya masih dalam wadahnya yang berupa gulungan, dengan ujungnya dimasukkan kedalam Extruder , melalui alat ini lah Filamen akan didorong dari wadahnya menuju kepala printer, sehingga dapat dikeluarkan dan bisa diarahkan untuk membentuk layer demi layer Objek 3D.

Sebelum filamen diekstrusi atau dikeluarkan, Nurdles akan dipanaskan terlebih dahulu, juga didalam Extruder, hingga suhunya menyentuh 80° C untuk mengurangi kadar air hingga menjadikannya kering. Nurdles harus dikeringkan karena banyak Thermoplastik bersifat higroskopis (kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya baik melalui absorbsi atau adsorpsi) dan bila melakukan ekstrusi dengan plastik yang lembab akan menyebabkan kerusakan baik Filamennya maupun mesin 3D Printernya.

Setelah dipanaskan, Filamen akan diarahkan menuju Nozzle, ini adalah bagian dari 3D Printer yang berfungsi sebagai tempat keluarnya filament. Saat filamen keluar dari Nozzle, bentuknya sedikit lebih cair, persis seperti lelehan plastik yang dipanaskan, tapi karena Filamen ini bukan plastik biasa, jadi bentuknya cenderung lebih padat, sedangkan teksturnya sendiri berbeda – beda tergantung jenis filamen yang dipakai.

Gambar 3. Object 3D

Dalam pembuatan Objek 3D, Filamen akan diarahkan sesuai desain yang ingin cetak, 3D Printer akan membacanya menjadi bidang 3 Dimensi (X, Y, dan Z), pada awalnya filamen akan ditaruh di lapisan Bed sebagai layer pertama dan kemudian ditumpuk sampai ke layer paling atas, ini dilakukan secara terus menerus sampai proses mencetak selesai dan Objek 3D yang diinginkan terlihat sempurna.

Bila di percetakan biasa, Filamen ini ibarat tinta, digunakan untuk membentuk sesuatu yang ingin dicetak. juga, karena semakin hari semakin banyak inovasi yang hadir, semakin unik pula kebutuhan – kebutuhannya, membuat produsen Filamen terus menghadirkan filamen dengan banyak jenis, dan ini menguntungkan kita.😉✌


Gambar 1. Sumber: https://www.ubuy.co.id/en/product/1AFA8MR2M-sunlu-pla-3d-printer-filament-1kg-2-2lbs-spool-1-75-pla-filament-dimensional-accuracy-0-02-mm-pla-blue-grey

Gambar 2. Sumber: https://electroloom.com/how-to-change-3d-printer-filament/

Gambar 3. Sumber: https://www.techadvisor.com/feature/printing/3d-printing-print-three-dimensional-objects-at-home-3433170/

Manfaat dari 3D Printer

Halo, selamat datang di Bony3D!

Menurut kalian, apakah fungsi dan manfaat itu sama?

Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) arti dari fungsi adalah kegunaan suatu hal, sedangkan manfaat sendiri berarti guna. Dari sini bisa disimpulkan bahwa fungsi berarti kegunaan atau apa yang bisa dihasilkan dari suatu hal, sedangkan manfaat yaitu dampak dari kegunaan hal tersebut.

Gambar 1. 3D Printer sedang mecetak Objek 3D

Jadi di artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang Fungsi dari 3D printer, yang mana artinya merupakan kegunaan dari 3D Printer, maka mari kita bahas manfaatnya, dampak yang dihasilkan dari 3D Printer!

Berikut ini merupakan Manfaat dari 3D Printer menurut Bony3D:

  1. Mempercepat Proses Produksi

Dibandingkan dengan menggunakan tangan, dalam memproduksi sesuatu pastilah jauh lebih mudah dan lebih cepat jika menggunakan bantuan mesin, tak terkecuali 3D Printer ini, tinggal siapkan desain, atur ukuran, detail, dan lain sebagainya, tunggu beberapa jam dan produk tersebut pun akan jadi.

  1. Pembuatan Prototype produk menjadi jauh lebih efisien

Sebelum hadirnya Produk jadi, setiap produsen pastilah mempuan Prototype atau purwarupa dari benda yang ingin dibuat terlebih dahulu, jika membuat sendiri pastinya memubutuhkan waktu yang tidak sebentar, selain itu akan mengeluarkan biaya juga bila kita mempekerjakan orang lain, dengan hadirnya 3D printer bisa membuat proses pembuatan Prototype menjadi jauh lebih efektif dengan waktu yang relatif singkat dan lebih hemat biaya.

  1. Ramah Lingkungan

Memang bahan yang digunakan untuk mencetak Objek 3D ini adalah plastik, namun ini bukanlah plastik biasa, melainkan dibuat oleh bahan khusus sehingg baik sebelum maupun sesudah dijadikan Objek 3D, tidak akan mencemari lingkungan.

  1. Sebagai hobi yang menarik

Saat ini banyak orang yang mulai menggemari 3D printing, terutama para penyuka Miniatur, Action Figure, Diorama, dan lain – lain, daripada membeli dengan harga yang lumayan mahal, dengan hanya bermodal desain, kita bisa mencetaknya dengan harga yang jauh lebih terjangkau, selain itu bila kita ingin mempunyai benda – benda ini dengan bentuk, ukuran, ataupun hal – hal lainnya yang bersifat khusus, akan lebih mudah bila mencetak sendiri.

  1. Peluang usaha yang tinggi

Melanjutkan poin sebelumnya, dari banyaknya penggemar hobi ini tentu kita bisa mencoba untuk dijadikan ladang usaha, kita bisa mulai dari menjual File Desain 3D Modelnya atupun langsung ke produk final nya, pastilah berkeuntungan tinggi!

Demikian adalah Manfaat dari 3D Printer, besar dampaknya baik untuk diri sendiri maupun bagi orang lain, kemajuan zaman memang benar – benar membantu kehidupan kita ya!😁


Gambar 1. Sumber:https://www.techspot.com/news/76687-harness-power-3d-printing-build-own-models.html

Jenis – Jenis 3D Printer

Halo, selamat datang di Bony3D!

Pada jaman sekarang ini, apa ada sebuah alat yang hanya memiliki satu tipe? jelas tidak, para pembuat alat – alat ini tentu saling berlomba untuk menghasilkan produk yang terbaik, yang pada akhirnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing, ini jelas menguntungkan kita sebagai konsumen, menjadi bisa memilih mana sekiranya yang cocok dengan apa yang kita butuhkan.

Tak terkecuali 3D Printer, sejak pertama kali hadir pada tahun 1989, berbagai produsen 3D Printer terus berupaya untuk selalu menghadirkan teknologi yang semakin baik lagi kedepannya. Berikut ini adalah jenis – jenis 3D Printer:

  1. Stereolithography (SLA)
Gambar 1. Formlabs Form 2 SLA 3D Printer

Stereolithografi (SLA) merupakan jenis 3D Printing yang original karena umum digunakan pada printer 3D pertama sejak tahun 1980-an. Cara kerjanya yaitu dengan cara mencetak layer demi layer higga terbentuk Objek 3D yang diinginkan.

Material yang biasa digunakan adalah semacam cairan yang seketika akan membeku saat terpapar sinar Ultraviolet. Untuk program yang dipakai dalam membuat 3D Modelnya yaitu software AutoCAD dengan format File yang dapat dibaca mesin printer haruslah bertipe *.STL (Standar Triangle Language). Proses mencetaknya sendiri biasanya membutuhkan waktu yang standar, tergantung dimensi Objek 3D nya.

  1. Selective Laser Sintering (SLS)
Gambar 2. Sinterit LISA desktop SLS printer

Jenis 3D Printer SLS ini memiliki kemiripan dengan tipe SLA baik bentuk dan cara kerjanya, perbedaannya sendiri terletak pada material yang digunakan untuk dijadikan Objek 3D, Jika 3D Printer SLA memakai cairan, 3D Printer SLS menggunakan material berwujud bubuk yang berbahan dasar kaca, nilon, dan bahkan keramik.

Dibanding dengan SLA, jenis 3D Printer SLS ini dapat menghasilkan struktur yang lebih kuat meskipun hasil akhirnya cenderung memiliki tekstur yang lumayan kasar, kenis 3D printer ini sangat cocok untuk memproduksi objek yang tersusun oleh material yang bervariasi.

  1. Fused Deposition Modelling
Gambar 3. ELEGOO Neptune 3D Printer FDM

3D Printer FDM (Fused Deposition Modelling) atau bisa diterjemahkan sebagai Pemodelan Deposisi Gabungan yaitu jenis 3D Printer yang bekerja dengan cara melelehkan material berupa Thermoplastic dan ditempatkan layer demi layer dari atas ke bawah hingga membentuk Objek 3D sesuai dengan apa yang diinginkan.

Dibanding tipe lain, 3D Printer FDM merupakan tipe yang paling hemat biaya, ramah lingkungan, dan waktu cetaknya relatif cepat. Kekurangannya yaitu permukaan hasilnya agak kasar dan kurang kuat karena terbuat dari plastik.

  1. Digital Light Processing (DLP)
Gambar 4. Flashforge Hunter – DLP 3D Printer

3D Printer DLP (Digital Light Processing) atau dalam bahasa Indonesia berarti Pemrosesan Cahaya Digital memiliki kesamaan dengan jenis 3D Printer SLA karena sama-sama menggunakan material resin plastik cair yang akan mengeras jika terpapar cahaya, sedangkan perbedaannya sendiri terletak pada jenis cahaya yang dipakai, SLA menggunakan sinar Ultraviolet, sedangkan 3D Printer DLP memakai layar proyektor dengan pencahayaan digital.

Dengan cara kerja seperti itu, 3D Printer DLP mampu mencetak keseluruhan lapisan Objek 3D sekaligus sehingga prosesnya akan sangat cepat serta memiliki hasil cetakan yang baik, jenis ini termasuk populer karena harganya terjangkau dan materialnya tidak terlalu kompleks.

Itulah beberapa jenis Printer 3D yang ada di dunia, dengan semakin banyaknya peminat 3D Printer, mungkin tak butuh waktu lama untuk kita dapat menikmati jenis 3D Printer baru.


Gambar 1. Sumber: https://shop3d.ca/products/form2

Gambar 2. Sumber: https://3dprintingindustry.com/news/3d-printing-sls-comes-desktop-sinterit-lisa-100541/

Gambar 3. Sumber: https://www.amazon.com/ELEGOO-Neptune-Printer-Compatible-Filament/dp/B07MWXZGDN

Gambar 4. Sumber: https://xplorer3d.com/product/flashforge-hunter/

Apa itu 3D Printer?

Halo, selamat datang di Bony3D! Setelah mengetauhi tentang pengertian dari 3D Printing, yuk kita lanjut membahas tentang 3D Printer!
Gambar 1. Printer 3D Comgrow Creality Ender 3
Dalam sistem 3D Printing, yang dari namanya saja sudah terlihat sama, 3D Printer inilah elemen utamanya. Dari semua materi yang akan kita bahas, pada akhirnya akan saling terkait dengan benda ini, sebetulnya, apasih 3D Printer itu? 3D Printer adalah sebuah mesin atau alat yang berguna untuk mencetak berbagai macam benda 3 Dimensi yang utamanya berbahan dasar plastik. Tentu kita tahu fungsi dasar dari printer, dengan adanya teknologi mencetak ini, kita bisa mewujudkan sesuatu dari yang tadinya hanya berupa file, menjadi sebuah benda yang dapat kita pegang secara langsung. Pada printer konvensional sendiri hanya bisa mencetak gambar atau tulisan pada bidang 2 Dimensi, yaitu kertas atau media lainnya, sedangkan 3D Printer berbeda.
Gambar 2. Original Prusa i3 MK3S+ 3D printer
Sistem percetakan 3D Printer sendiri bekerja dengan cara mencetak plastik yang dipanaskan pada sebuah bidang datar yang disebut “Bed” layer demi layer, jadi simpelnya, 3D Printer ini mencetak secara 2 Dimensi namun dilakukan terus menerus dari lapisan paling bawah hingga ke lapisan paling atas sehingga bisa terwujud objek 3 Dimensi. Memang terlihat rumit pada awalnya, karena tak seperti printer biasa, 3D Printer dikhusukan untuk hanya mencetak Objek 3D saja, dengan ini pula yang menyebabkan 3D Printer memerlukan perlakuan yang berbeda, baik dari jenis filenya, cara mencetaknya, perawatannya, dan lain – lain.
Gambar 3. Desain 3D Model
Sebelum mencetak, kita memerlukan yang namanya file, untuk 3D Printer, format file yang biasanya dipakai yaitu *.STL (Standard Triangle Language) atau *.OBJ (Object), file ini berisi desain objek yang akan di cetak dan berbentuk 3D Model, kita bisa membuatnya melalui Aplikasi seperti Autocad, SketchUp, Autodesk Maya, Blender, atau aplikasi lainnya. Setelah mempunya file desain 3D Model, maka kita bisa mulai mencetak.untuk melakukan hal ini, kita memerlukan sebuah bahan yang akan digunakan sebagai basis Objek 3D itu sendiri, benda ini disebut dengan Filament, yaitu sejenis bahan plastik khusus yang memang disiapkan sebagai bahan cetak Objek 3D. Untuk cara perawatannya sepertinya membutuhkan artikerl terpisah agar lebih detail penjelasannya. Pada akhirnya perkembangan teknologi memang selalu dikedepankan untuk memudahkan pekerjaan manusia, contohnya dengan hadirnya 3D Printer ini, coba bayangkan sebuah alat yang mampu mencetak benda yang dapat kita pegang, kita lihat, memiliki volume sesuai dengan apa yang kita mau, terdengar seperti sihir kan? 😁✌
Gambar 1. Sumber: https://www.ubuy.co.id/id/catalog/product/view/id/9745191/s/official-creality-ender-3-v2-upgraded-3d-printer-integrated-structure-design-with-carborundum-glass-platform-silent-motherboard-and-branded-power-supply Gambar 2. Sumber: https://www.prusa3d.com/product/original-prusa-i3-mk3s-3d-printer-3/ Gambar 3. Sumber: https://www.instructables.com/Intro-to-3D-Modeling/

Mengenal 3D Printing

Halo, selamat datang di Bony3D

Pada kesempatan pertama ini, mari kita membahas tentang apa itu 3D Printing!

  1. Sejarah 3D Printing
Gambar 1. Dr. Hideo Kodama. Sumber: Sculpteo

Gagasan tentan 3D Printing sendiri dimulai pada tahun 1981 kala seorang Dokter asal Jepang yang bernama Dr. Hideo Kodama berusaha mematenkan penemuannya yaitu berupa Perangkat Prototyping Cepat (Rapid Prototyping Device), ini adalah pertama kalinya sistem pemadatan material resin menggunakan sinar laser dijelaskan.

Namun sayangnya, ia tidak berhasil mematenkan penemuannya karena mengalami masalah pendanaan yang menyebabkan ia gagal untuk menyelesaikan perangkatnya dalam tempo satu tahun.

Gagasan untuk mengembangkan Perangkat Prototyping Cepat (Rapid Prototyping Device) ini terus berlanjut, dan kali ini digawangi oleh Jean-Claude André, Olivier de Witte, dan Alain le Méhauté.

Di tahun 80-an, le Méhauté bekerja untuk Alcatel dan meneliti bagian Geometri Fraktal. Dia berdebat dengan rekan-rekan sesama pekerjaannya tentang bagaimana caranya menghasilkan bagian yang begitu rumit dan kompleks dengan mudah.

Le Méhauté berbagi masalahnya dengan de Witte, yang bekerja untuk anak perusahaan Alcatel. Setelah melakukan uji coba dengan Laser, de Witte menjadi tahu bahwa Monomer cair bisa dijadikan padat dengan menggunakan bantuan sinar Laser, Ini membuka jalan bagi mereka untuk membangun Perangkat Prototyping Cepat (Rapid Prototyping Device). Kemudian mereka berdua membawa ide baru ini ke André, yang bekerja di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS). Meskipun André tertarik dengan ide itu, CNRS akhirnya tidak menyetujuinya karena dirasa tidak memiliki area atau cakupan pasar yang tepat untuk dijadikan produk jadi. Ketiganya berusaha untuk mengajukan paten pada tahun 1984, tetapi tanpa dana yang memadai, mereka terpaksa meninggalkan proyek tersebut.

Gambar 2. Charles “Chuck” Hull. Gambar dari Travis Hessman

Untuk sekali lagi, seseorang hadir untuk melanjutkan gagasan tersebut, adalah Charles “Chuck” Hull yang Bekerja untuk pabrik meja dan furnitur. Ia sendiri sering merasa frustrasi karena membutuhkan waktu yang lama untuk membuat suku cadang kecil dan khusus. Oleh karena itu dia menyarankan kepada perusahaannya untuk mengubah lampu UV ke penggunaan yang berbeda, untuk apa? memadatkan Resin Fotosensitif lapis demi lapis.

Charles lalu diberi lab kecilnya sendiri untuk mengerjakan proyek tersebut dan dalam waktu tiga minggu setelah tim di Prancis gagal mengajukan paten mereka, ia mengajukan permohonannya, menyebutnya dengan Teknologi Stereolitografi.

Patennya dikeluarkan pada tahun 1986, dan pada tahun yang sama, Charles memulai perusahaannya sendiri di Valencia, California yang bernama 3D Systems. Mereka merilis produk komersial pertama mereka, berupa 3D Printer SLA-1, pada tahun 1988.

  1. Penjelasan 3D Printing
Gambar 3. Stereolithography Machine, Model SLA-1, 1987. Sumber: http://collections.thehenryford.org/Collection.aspx?objectKey=242212

Dari sini kita bisa tahu bahwa 3D Printing adalah sebuah mekanisme yang dibuat untuk membantu pekerjaan kita, khususnya untuk mencetak dan membuat benda – benda khusus yang tidak bisa dibuat manual oleh tangan manusia. dan untuk mengaplikasikannya, dibutuhkan sebuah alat bernama 3D Printer.

Benda ini bekerja dengan cara mencetak filament, yang pada awalnya berupa bahan plastik khusus menjadi berbagai macam objek yang kita mau sesuai desainnya dengan cara dipanaskan, dibentuk atau dipadatkan menggunakan sinar UV.

Oke, segitu dulu pembahasan kita kali ini, kedepannya mungkin kita akan membahas tentang elemen – elemen dari 3D Printing.

Tetap Stay Tune ya, See ya 😉👋

Keranjang Belanja